7 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Banda Aceh

Berniat liburan ke Banda Aceh? Tujuh informasi dasar ini  harus kamu ketahui saat berkunjung ke sana. Informasi ini setidaknya membantu kamu saat liburan sehingga tidak kelimpungan dibuatnya.

1. Banda Aceh Kota Minim Angkutan Kota

Saya nggak tahu pastinya sejak kapan kota ini minim transportasi angkutan kota. Tapi nyatanya semakin hari labi-labi (sejenis angkutan kota) semakin jarang berseliweran. Padahal dulunya labi-labi merupakan angkutan utama yang menfasilitasi transportasi publik warga Banda Aceh.

Banyak rute yang ia lalui. Namun, seiring waktu angkutan publik ini tergerus dengan banyaknya mobil dan sepeda motor pribadi. Bagi kamu yang berlibur ke sana mungkin kondisi ini sedikit menyulitkan. Terlebih lagi jika kegiatan kamu berada di banyak tempat selama di Banda Aceh. Tetapi jangan sedih gulana, sebab kondisi ini bisa kamu siasati dengan menggunakan transportasi lain seperti becak motor yang mudah ditemui di persimpangan jalan.

Selain itu juga telah hadir bus dalam kota, Trans Koetardja, yang melayani warga kota dengan gratis. Tapi harus diingat rute Trans Koetradja masih sedikit dan masih melayani rute tertentu.

2. Surganya Warung Kopi

Sebagai daerah penghasil kopi, menemukan warung kopi di Aceh adalah hal sangat mudah tidak terkecuali di Banda Aceh. Di kota ini warung kopi tersebar dimana-mana dengan berbagai konsep. Mulai dari konsep warung kopi tradisional, ala kadar, hingga warung kopi berkonsep cafe. Varian kopinya pun semakin variatif dengan harga yang sangat terjangkau.

Nah, bagi kamu pecinta kopi, Banda Aceh adalah surganya. Semakin menarik sebab warung kopi di kota ini dibuka hingga larut malam, bahkan ada yang dibuka selama 24 jam penuh. Semakin nyaman sebab warung kopi di sana memiliki fasilitas internet gratis sehingga memudahkan kamu untuk berselancar. Cukup bermodal secangkir kopi Rp. 5.000 kamu dapat duduk hingga 24 jam dengan mengakses internet tanpa biaya tambahan.

3. Banda Aceh Kota Kecil

Luas kota Banda Aceh sangat kecil. Bahkan ada perumpamaan yang menyebutkan jika luas kota ini hanya 10 meter ke kanan dan 10 meter ke kiri. Area kecil ini sebenarnya memudahkan kamu untuk berpergian kemana-mana. Sebab lokasinya saling berdekatan. Mau ke laut cuma membutuhkan waktu 10 menit, berurusan antar kantor tinggal nyebrang jalan, bikin janji dengan seseorang pun menjadi lebih mudah sebab tidak harus bepergian lebih awal. Sebab jaraknya saling berdekatan.

4. Banda Aceh Puanas!

Setelah tsunami tahun 2004 silam, cuaca Banda Aceh menjadi lebih panas. Ditambah lagi lokasinya yang berdekatan dengan laut membuat cuaca menjadi terik berkali-kali. Nah, bagi kamu yang ingin berliburan ke sana sepertinya harus menyiapkan persiapan khusus agar tidak semaput saat matahari menyengat.

Terlebih lagi jika siang hari. Mungkin kamu bisa menyiapkan beberapa persiapan khusus untuk mengantisipasi ini, seperti menyiapkan payung saat bepergian, menggunakan sunblock, atau menggunakan baju lengan panjang agar tidak disengat matahari secara langsung.

5. Jalur Utama Menuju Sabang

Yeah! Menuju Sabang otomatis kamu akan melintasi Banda Aceh. Berbeda jika kamu menggunakan pesawat terbang dari Medan yang langsung mendarat di Bandara Maimun Saleh, Sabang. Tetapi bagi yang menggunakan kapal laut, Banda Aceh adalah centre point-nya.

Di kawasan Ulee Lheue terdapat pelabuhan yang melayani rute ke Pulau Weh, Sabang. Pelayaran dilakukan dengan dua cara, bisa menggunakan kapal lambat atau kapal cepat. Terserah kamu ingin menggunakan yang mana sebab masing-masing pelayaran memiliki plus dan minusnya sendiri.

6. Tempat Terbaik Belajar Tsunami

Kamu yang ingin belajar dan tertarik dengan musibah tsunami, Banda Aceh adalah lokasi terbaik untuk mempelajarinya. Di kota ini kamu dengan mudah menemukan situs-situs tsunami yang menjadi bahan pembelajaran. Sebut saja PLTD Apung, Rumah Tsunami, Kapal di Atas Rumah Lampulo, dan beberapa situs lainnya.

Bahkan di Banda Aceh juga berdiri Museum Tsunami, satu-satunya museum di Asia Tenggara yang menjelaskan secara detail tentang tsunami. Bukan cuma itu, di jalan-jalan kota juga berdiri beberapa rambu sebagai jalur evakuasi jika tsunami terjadi kembali. Bahkan di pinggiran kota juga berdiri bangunan escape building, sebuah bangunan tinggi yang dirancang untuk menyelamatkan diri jika gelombang laut menghantam daratan.

7. Kehidupan yang Relegius

Walau menjadi ibukota provinsi, Banda Aceh termasuk kota yang religius. Ini bisa dilihat dari kehidupan keagamaan yang semarak terlebih di bulan Ramadan. Selain itu, kehidupan masyarakatnya juga sangat erat dengan nilai-nilai agama. Ini dapat kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya saat salat Jumat berlangsung hampir seluruh aktifitas masyarakat terhenti. Mulai dari sekolah, pasar, perbankan, SPBU, hingga perkantoran. Aktifitas biasanya terhenti sejak pukul 12.00-14.00 WIB. Ini dilakukan agar dapat melaksanakan salat Jumat dengan lancar dan khusyuk. Hal sama juga berlaku saat maghrib tiba, hampir rata-rata aktifitas warga seperti perdagangan berhenti sejenak.

Nah, itu 7 informasi dasar yang patut kamu ketahui tentang Banda Aceh.

Ayo berlibur ke sana!