7 Hal Yang Kamu Perlu Tahu Saat Liburan di Takengon

Selalu jadi hal yang menyenangkan, bila berlibur dan mendapatkan informasi yang berguna tentang tempat yang kamu kunjungi. Ezytraveler pasti pernah merasakan, pergi berlibur, bingung dengan apa dan mau kemana ketika sudah tiba, dan saat menyampaikan pesan via sosial media atau chat, yang di dapatkan justru bikin pusing. Belum lagi ditambah dengan request oleh-oleh yang menyusul setelahnya. Nah, untuk postingan kali ini, saya ingin berbagi info, terutama untuk yang berniat liburan ke Takengon, Aceh Tengah. 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon.

1. Ibukota Kabupaten.

Untuk memulai 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon, menurut saya ini hal paling wajib diketahui sebelum yang lain. Takengon adalah ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Satu dari tiga kabupaten yang berada di wilayah Dataran Tinggi Gayo. Bulan Hari jadi atau hari berdirinya kota Takengon ditetapkan pada 17 Februari 1577. Februari kemarin kota Takengon memperingati hari jadinya yang ke-440.

2. Danau Lut Tawar.

Berikutnya dalam 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon. Kota Takengon, dibangun memang tepat di tepian danau Lut Tawar atau sebagian orang menyebutnya Laut Tawar. Salah satu danau terluas di Indonesia, begitu luasnya sampai disebut sebagai autan yang berair tawar. Berada pada ketinggan 1200 mdpl, membuat kota Takengon menjadi salah satu tempat dengan suhu rata-rata sekitar 18-20°c. Hembusan angin sejuk dari danau dan pegunungan disekitarnya. Terdapat kurang lebih 35 sungai yang bermuara di danau ini.

3. Tempat Wisata.

Bila Ezytraveler berlibur ke Takengon, lalu bertanya kemana enaknya untuk berwisata, jangan bingung bila mendapat jawaban yang menganjurkan kamu pergi ke pantai. Bagi masyarakat di sini, sebutan pantai bukan merujuk pada pesisir lautan yang berpasir dan airnya asin. Pantai bagi orang-orang di Takengon dan sewilayah dengannya adalah pesisir atau tepian danau Lut Tawar (Laut Tawar).

Sebagian besar objek wisata yang terkenal memang berlokasi di tepian danau Laut Tawar atau Lut Tawar. Sejujurnya, saya agak bingung dengan batas-batas kotanya, tapi setidaknya sebagian besar wilayah ‘pantai’ yang populer terletak tak jauh dari kota Takengon. Sekitar 10 sampai dengan 30 menit dari pusat kota Takengon.

Umumnya tempat wisata di Takengon dan sekitarnya bisa dibagi pada enam tempat atau jenis. Danau (Pantai Gemasih, Ujong Paking, Pantai Menye, dan banyak pantai lainnya) pemandangan hutan pegunungan (beberapa diantaranya sepaket dengan sungai dan air terjun), sejarah (situs wisata Putri Pukes, Loyang Mendale dengan fosil kerangka ribuan tahun, Loyang Koro, dsb), kopi dengan segala hal terkait kopi (wajar, Gayo adalah salah satu penghasil kopi arabica terbaik), dan kuliner seperti makanan khas Gayo serta buah-buahan.

4. Transportasi.

Ini juga salah satu hal terpenting yang kamu harus tahu dalam daftar 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon. Becak. Iya benar, becak. Kendaraan yang dulu sangat terkenal, dan sudah menghilang di beberapa kota besar. Di Takengon, becak adalah angkutan umum paling diandalkan. Rute mobil angkutan seperti labi-labi (angkutan sejenis metromini), atau bus, sangat terbatas. Jumlahnya pun tidak banyak. Apalagi dengan banyak lorong yang ‘tumbuh’ secara swadaya dan berukuran kecil, yang jelas tak bisa dilalui mobil. Tarif becak di Takengon berkisar antara IDR.5000 sampai dengan IDR.10.000, tergantung jaraknya.

Hal unik lainnya mengenai becak di Takengon adalah banyak becak yang full music dan perjalanan naik becak kadang seperti sedang ikut konser dengan Eri Susan bernyanyi tepat di telinga kita. Selain itu, jangan kaget dan terpukul bila menyaksikan motor ‘sport’ kesayangan kamu di rumah — misalnya CBR atau Vixion-dijadikan becak. (Trust me, its hurt).

5. Kuliner.

7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon berikutnya adalah soal Kuliner. Makanan khas Gayo memiliki rasa khas yang berbeda dengan wilayah Aceh lainnya di pesisir. Umumnya makanan di pesisir Aceh itu kaya dengan rempah-rempah dan cita rasa. Sedangkan kuliner di Takengon memiliki karakter citarasa yang lebih sederhana. Rasa yang disajikan adalah rasa-rasa dasar yang clean. Kesederhanaan yang justru menjadi kekayaan khas kuliner Gayo. Umumnya rasa masakan khas kuliner tradisional Gayo adalah rasa Asam dan Pedas. Rasa itu tidak menghilangkan rasa bahan-bahan aslinya, justru memperkuat.

6. Bahasa.

Dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu suku Gayo, bahasa yang sering terdengar dan dipergunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari selain bahasa Indonesia adalah bahasa Gayo. Selain suku Gayo sebagai suku dengan jumlah mayoritas dan juga merupakan pemukim asli Dataran Tinggi Gayo, suku lainnya yang ada di sini adalah suku Aceh, Jawa, Padang, Batak, Cina, dan beberapa suku lainnya.

7. Kilometer 0 Kota Takengon.

Poin terakhir dalam daftar 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon adalah Kilometer 0 Kota Takengon. Hal yang terlupakan dan banyak warga Takengon sendiri tidak menyadari keberadaannnya. Bahkan pemerintah sendiri sepertinya belum berencana ‘memugar’ tanda 0 KM Kota Takengon agar lebih terlihat. Salah satu landmark yang seharusnya bisa dijadikan objek wisata ini sampai sekarang adalah sebuah penanda jarak yang biasa saja. Tak ada yang istimewa dalam wujudnya. Balaok beton berwarna kuning seperti yang biasa kamu temukan sebagai penanda jarak di sepanjang jalan. Terletak di sudut got, terjepit diantara bangunan ruko dan bengkel. Tapi masih terbaca jelas, TKN 0 KM. Takengon, 0 Kilometer.

Oke, Ezytraveler, 7 hal yang perlu kamu tahu saat liburan di Takengon. Semoga bisa berguna. Baca juga artikel-artikel lainnya yang saya tulis di sini, ada banyak info yang bisa membantu liburan kamu di Takengon, Aceh Tengah.