Aceh, hingga saat ini mulai terkenal dengan situs-situs wisata yang tergolong alami. Kesegaran tanah Aceh telah banyak mengundang wisatawan untuk sekedar berlibur atau ingin mencari suasana berbeda dengan pertualangan mainstream. Hanya di tanah Aceh, Anda dapat menemukan ragam khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Adat budaya, tradisi, ragam bahasa, tutur bahasa, paras orang-orang Aceh, makanan hingga souvenir khas Aceh. Salah satu ciri khas warga Aceh yang selalu di aplikasikan sedari dulu hingga sekarang yaitu adat Peumulia Jame (memuliakan tamu).
Keindahan tanah Aceh juga dimanfaatkan oleh Gampong Inggreh Aceh (GIA) dalam memperkenalkan pesona destinasi Aceh ke dunia luar. GIA merupakan sebuah tempat pembelajaran bahasa terbesar di Sumatera yang hadir ditengah perkembangan masyarakat Aceh, bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam berbahasa Inggris.
Banyaknya wisatawan asing yang mulai tergiur dengan pesona tanah Aceh, mendorong GIA untuk meningkatkan motivasi masyarakat Aceh agar dapat berkomunikasi dengan para wisatawan dengan menggunakan bahasa Inggris yang telah dinobatkan sebagai Internasional Language. GIA hadir untuk membantu para peserta dalam memperkenalkan Aceh, baik itu turis yang datang ke Aceh maupun pemuda-pemudi Aceh yang beranjak ke luar negeri. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam proses interaksi sehari-hari, karena bahasa yang membuat interaksi, juga bahasa yang dapat memajukan suatu bangsa.
GIA, tidak hanya sebuah tempat belajar, tetapi juga berhasil menghadirkan beberapa konsep unik yang jarang diterapkan oleh tempat-tempat lain pada umumnya. Mereka hadir dengan konsep Islami ditengah khasnya budaya Tradisional Aceh. Adventure Class merupakan kelas petualangan yang diadakan setiap hari libur. Pada kelas ini, peserta berpetualang mengunjungi objek-objek wisata, seperti Sabang yang terkenal dengan destinasi pulau impian, situs-situs sejarah Aceh yang tidak boleh terlupakan, serta pesona pantai-pantai Aceh yang selalu menjadi incaran wisatawan. Oleh karena itu, peserta nantinya akan diwajibkan untuk berbahasa Inggris, baik hanya sekedar bersapa atau pun berbincang-bincang mengenai budaya Aceh kepada para wisatawan di sana.
Letak Gampong Inggreh Aceh yang cukup strategis serta jauh dari hiruk-pikuk keramaian aktivitas, membuat tempat ini menjadi sebuah tempat yang diminati oleh pencari ilmu dalam kenyamanan. GIA terletak di Desa Mireuk Aceh Besar, Provinsi Aceh. Posisi GIA cukup bersahabat dengan kesegaran alam dan tradisi perkampungan masyarakat Aceh.
Konsep Tradisional Aceh ditemukan pada pembangunan tempat belajar GIA. pembangunan GIA baru 50% siap.
Sebelum menuju ke GIA, Anda akan melihat sebuah jembatan penyebrangan yang terletak di atas Krueng Aceh dengan arsitektur yang cukup modern. Jembatan ini dikenal dengan nama Jembatan Pango Raya, atau nama singkat yang sudah merakyat di kalangan anak muda adalah JEPANG.
Tidak hanya itu saja, GIA juga menghadirkan beberapa program menarik, diantaranya English Camp yang diperuntukkan bagi peserta yang bersedia tinggal di asrama selama dua minggu dan wajib berbahasa Inggris selama di asrama, English Course, Adventure Class, Weekend Course, Teaching Clinic, Free Scholarship, dan Photo Session. GIA didirikan oleh tiga orang pemuda Aceh yang merupakan alumni dari Universitas Syiah Kuala pada pertengahan tahun 2015. Dengan biaya yang murah plus ragam paket kegiatan, para owner GIA berharap agar proses pembelajaran bahasa Inggris dapat dinikmati oleh semua kalangan.
'Aceh Juga Punya Gampong Inggreh' have no comments
Be the first to comment this post!