Ada Pantai Pengantin Cantik di Aceh

Aceh adalah wilayah yang mempersembahkan sejuta pesona bahari. Sebagian besar daerahnya dilingkari lautan dan pegunungan. Terutama di Aceh Besar. Dusta bila Anda mengunjungi Aceh tanpa tertarik dengan pantainya. Banyak wisatawan domestik maupun asing yang sengaja datang untuk menikmati riak laut Aceh.

Mulai dari pesisir kota Banda Aceh yang memang berbatasan langsung dengan lautan, kemudian Aceh Besar yang dipagari oleh lautan nan indah pula; selayak Pasir Putih Lhokme dan Pantai Tebing Lhoknga, hingga semenanjung pantai di barat selatan yang tak kalah indahnya.

Berbicara tentang keindahan pantai di Aceh, ada satu yang saya anggap paling unik dan menarik, yaitu Pantai Ratu (Queen Bay). Saya lebih suka menyebutnya pantai pengantin? Kenapa demikian? Karena suasana yang dibangun di sana lebih menonjolkan sisi romatisme percintaan tinimbang nuansa kerajaan.

Queen Bay, terletak di area wisata Pulau Kapuk, Kecamatan Lhoknga – Kabupaten Aceh Besar. Bagi yang belum pernah datang, tidak sulit untuk menemukan tempat wisata yang satu ini. Letaknya relatif strategis. Arahkan kendaraan ke jalan Banda Aceh – Meulaboh, hingga sampai di depan pos TNI setempat, di sebelah kanan jalan terdapat pamplet bertuliskan “Tempat Wisata Pulau Kapuk.” Telusuri saja lorong masuk itu, tidak jauh, hanya berkisar 500 meter kita akan tiba di Pantai Ratu (Queen Bay).

Setiba di sana, kita akan dikenakan tiket masuk terlebih dahulu. Tidak terlalu mahal, cukup mengeluarkan uang Rp. 35.000,-/ orang, maka setiap orang akan diberi satu minuman ringan dan cemilan gratis, serta dapat menikmati segala keindahan di Pantai Ratu (Queen Bay) ini sepanjang hari, mulai pertama dibuka sampai ditutup kembali. Sangat memuaskan, bukan?

Dengan bayaran yang tidak terlalu mahal itu, lalu keindahan apa saja yang ditawarkan di sana? Pasti Anda penasaran. Terdapat 20 rumah kelambu bernuansa romantis yang menghadap langsung ke laut. Warna pink mendominasi tempat ini. Juntaian kelambu yang ditiup-tiup angin akan membangunkan kesan cinta yang syahdu. Tapi, jangan pernah berpikir untuk menikmati kesyahduan ini dengan bermesraan bersama pacar, sebab, kita tahu bahwa Aceh menjunjung tinggi nilai syariat islam. Para petugas akan memantau dan memberikan nasehat, bahwa tempat ini bukan sarana untuk bermaksiat. Kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang wajar.

Bagi pecinta foto dan penikmat pemotretan, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan sasaran. Seperti halnya Wulan Afrianti, ia datang ke sini untuk menikmati keindahan pantai dan mengambil banyak gambar. Setidaknya ada 8 spot yang sangat menarik di sini. Siapa pun bisa menikmatinya bersama keluarga, sahabat dan orang-orang tersayang. Percayalah, pantai di Aceh ini sungguh sangat berkesan.

Kemudian, jika kita sisir pantai ini dengan berjalan ke arah kanannya, tidak jauh ke depan akan kita jumpai Pantai Pulau Kapuk. Di sini tidak terlalu ramai, tanpa “pernak pernik hiasan”. Saya mengunjunginya akhir tahun lalu bersama teman-teman Forum Lingkar Pena Banda Aceh. Acara rihlah bulanan yang sering memilih pantai sebagai tempat untuk be-refreshing. Pantai di Aceh ini memang sangat nyaman untuk bersuka cita sambil menikmati bekal makanan yang kami bawa.

Pantai Pulau Pulau Kapuk ini sangat bersih dan segar. Beberapa pinus yang baru ditanam tingginya hanya sepantaran bahu saya, adanya gubuk-gubuk kecil yang masih berupa kerangka, membangun nuansa penghayatan, bisa juga menghadirkan rindu untuk orang-orang tersayang yang sedang jauh. Teringin kita ajak untuk menikmati keindahan pantai ini bersama.

Karena tidak terlalu disesaki pengunjung, pantai nan bersih ini bisa kita sebut pantai perawan. Riak ombaknya sangat memukau. Saat itu, saya melihat beberapa turis asing (bule) sedang berselancar di sini. Tak kalah menarik, di tepian pantai, saya menemukan beberapa tanaman Tapak Gajah -yang merambat di sana- sedang bermekaran bunganya. Waaah.. indah sekali. Penasaran? Ingin menikmati segala keindahan ini? Ayuk ke Aceh!