Air Terjun Ceuraceu, Tempat Wisata Tersembunyi di Aceh Barat Daya

Aceh Barat Daya (Abdya) tidak hanya memiliki pemadangan laut yang indah seperti Pantai Jilbab, Pantai Bali, atau Pulau Gosong. Kabupaten yang terkenal dengan breuh si gupai ini juga terkenal dengan keindahan alam pegunungannya. Ayolah bertandang ke Kecamatan Alur Sungai Pinang, di sana terdapat Objek Wisata Putroe Aloh yang menyajikan pemandangan sungai yang jernih dengan bebatuan besar dan dikelilingi oleh rimbunnya kebun pala. Atau melihat bendungan di Objek Wisata Ie Dikila atau yang lebih dikenal dengan irigasi yang terletak di Mata Ie, Kecamatan Blangpidie. Selain objek wisata tersebut, ada satu lagi tempat wisata tersembunyi di Aceh bagian barat daya ini yaitu air terjun Ceuraceu.

Tempat wisata tersembunyi di Aceh yang ada di Abdya ini terletak di Krueng Batee, Kecamatan Kuala Batee. Lokasi Air Terjun Ceuraceu Krueng Batee ini memang jauh dari pemukiman warga. Jika berangkat dari Blangpidie, ibu kota Abdya, kita harus menempuh perjalanan selama 15 menit dengan menggunakan roda dua untuk tiba ke Krueng Batee. Namun, kalau kita berangkat dari Meulaboh atau Nagan Raya, maka kita akan lebih dulu sampai ke Krueng Batee dibandingkan Blangpidie karena letak desa ini memang di pinggir jalan nasional. Sedangkan untuk tiba ke Ceuraceu, kita harus melewati hutan yang penuh dengan tanjakan dan turunan. Tidak hanya itu, kita juga akan akan berpas-pasan dengan sungai kecil dan perkebunan warga.

Pohon pala yang rimbun dengan aroma buahnya yang khas akan menemani perjalanan Ezytravelers saat berkunjung ke tempat wisata tersembunyi di Aceh Barat Daya ini. Udara selama perjalanan juga sangat sejuk karena tidak ada polusi di sana. Namun, kita harus sangat berhati-hati saat berjalan karena banyak sekali pohon jelatang yang tumbuh di antara semak-semak belukar. Tahu sendiri apa yang terjadi pada kulit kita jika terkena daun tumbuhan ini, seluruh tubuh akan gatal-gatal dan bengkak akibat bisa daun tersebut.

Perjalanan menuju Ceuraceu lumayan melelahkan. Namun, bagi mereka yang suka berpetualang, suasana alam dan kondisi jalan untuk tiba ke air terjun ini sunggguh sangat menantang. Hampir satu jam waktu yang harus kita habiskan untuk tiba ke Ceuraceu. Akan tetapi, perjalanan yang melelahkan tersebut langsung terobati saat gemericik air sungai dan gemuruh air yang terjun dari puncak bukit mulai terdengar.

Semua kelelahan dan keletihan sirna ketika melihat air terjun Ceuraceu dari kejauhan. Airnya yang jernih, hawa alam sekitar yang sejuk dan suasana hutan yang nyaman membuat sungguh membuat siapa saja yang mengunjunginya tidak henti-henti bersyukur atas anugerah Yang Maha Kuasa. Setelah menempuh perjalanan sejauh dua kilometer, akhirnya tiba juga kita di air terjun Ceuraceu, tempat wisata yang tersembunyi di Aceh ini.

Pertama sekali, kita akan bertemu dengan air terjun tingkat pertama. Air terjun ini tidak begitu tinggi, hanya sekitar 3 meter. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mandi-mandi dan berfoto. Eits, perjalanan ini belum usai. Masih ada beberapa tingkat lagi air terjun yang ada di sana.

Tidak jauh dari air terjun tingkat pertama ini, kita akan menemukan akar-akar pohon yang besar dan bergelantungan serta air sungai jernih di bawahnya. Sungguh pemandangan ini seperti di film-film animasi Hollywood. Akar-akar itu akan membuat kita ingin beraksi seperti Tarzan saat bergelantungan pada lenti sel tersebut.

Setelah berjalan sejauh 50 meter, kita akan menemukan air terjun yang tingginya sekitar 5 meter yaitu air terjun tingkat 2. Di tingkat berikutnya, ada lagi air terjun yang tidak kalah menarik dan berada pada tingkat ke 3. Di atas masih ada lagi air terjun tingkat 4, tingkatan terakhir dan tertinggi di hutan Krueng Batee ini.

Bagi Ezytravelers yang ingin berkunjung ke tempat wisata tersembunyi di Aceh Barat Daya ini, jangan lupa berkoordinasi terlebih dahulu dengan warga setempat. Air terjun Ceuraceu ini tidak dibuka untuk umum. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, bagi yang hendak menikmati keindahan air terjun Ceuraceu ini hendaknya meminta izin terlebih dahulu kepada tokoh masyarakat setempat.