Anyang, Salad Tradisional Aceh Yang Anda Harus Coba

Hal yang paling saya sukai saat traveling adalah kesempatan mencicipi berbagai makanan. Ada petualangan tersendiri ketika mencoba beragam jenis makanan baru. Ada masanya mendapat makanan yang enak luar biasa, dilain waktu bisa jadi pengalaman penuh kejutan.

Bisa jadi nilai petualangannya dicita rasa, atau mungkin juga ditata cara makannya, atau bahkan kebiasaan budaya yang menempel di makanan itu. Tidak selalu hal-hal eksotis, tak jarang hal yang sederhana. Saya ingat satu toko kebutuhan sehari-hari di Chichibu, kota di barat Tokyo. Sebagai penerima dana beasiswa yang angkanya pas-pasan, hidup hemat adalah kewajiban mutlak. Dan kebiasaan si pemilik toko untuk menjual murah onigiri kalau sudah sore, adalah penyelamat jiwa. Sebegitu seringnya beli onigiri yg nyaris expired, sampai akhirnya sering juga dihadiahi sayur sama pemilik toko.

Aceh, selain terkenal dengan wisata alamnya yang luar biasa. Juga punya kekayaan kuliner yang dahsyat. Sejarah Aceh yang juga pernah menjadi salah satu kesultanan besar dengan hubungan internasional yang menjangkau pelosok Asia, Eropa, Afrika bahkan Amerika, membuat Aceh memiliki perpaduan ragam kuliner yang unik. Ragam budaya yang berinteraksi dengan masyarakat Aceh perlahan terserap dengan penyesuaian menjadi bagian dari kehidupan Aceh.

Tidak sulit untuk menemukan makanan yang memilik warna arab, hindustan, bahkan eropa dalam daftar kuliner khas Aceh.

Salah satu kuliner lokal yang unik adalah salad tradisional bernama Anyang. Salad khas dengan rasa yang segar dan unik ini, populer di wilayah pantai barat Aceh

Rimbang (Turkey Berry)

Bahan-bahannya sederhana; bunga pepaya, pucuk muda pepaya, daun singkong, rimbang (turkey berry). boleh juga pakai sayuran lain yang enak direbus. atau mungkin dipadankan, semisal timun, ditambahkan dalam keadaan segar dipotong-potong tanpa direbus, atau rebusan labu jepang (chayote) & daun pucuk mudanya.

Yang membuat citarasa Anyang ini terasa sangat segar adalah bumbunya. Rajangan bawang merah mentah, Serai muda yang dicincang tipis, irisan halus daun jeruk, cabai rawit yang diulek, dan perasan air jeruk nipis. Tapi yang paling utama, karena ini yang memberikan rasa dan aroma unik, adalah bumbu tradisional aceh, u te lheu. Kelapa parut, dijemur sebentar, kemudian disangrai, lalu ditumbuk sampai halus.

Proses pembuatannya sederhana. Semua bahan rebusan direbus sebentar, kecuali bahan tambahan segar seperti timun, lalu ditambah bumbu. Diaduk sampai rata. Selesai.

Tapi gampangnya proses pembuatan tidak lantas membuat rasanya menjadi sederhana. Ledakan rasa rempah-rempah yang diwakili serai, kombinasi aroma daun jeruk, pedasnya cabai rawit dan manisnya bawang yang muncul ketika dipadu dengan perasan air jeruk nipis menjadi pengalaman unik di lidah. Ditambah lagi aroma khas u te lheu. Sensasi segarnya justru membuat Anyang menjadi pilihan tepat untuk mendampingi nasi hangat di wilayah pesisir yang panas.

Jadi, kapan-kapan anda ke Aceh. Ini salad tradisional yang layak coba dibuat sendiri. Disantap setelah anda menikmati serunya pantai, ombak, surfing di laut dengan koral dan ikan hias mempesona, atau menyusuri sungai, lembah dan pegunungan nan indah.



About

Full time stay at home father, part time blogger-writer-graphic designer, and sometime traveler wanna be.


'Anyang, Salad Tradisional Aceh Yang Anda Harus Coba' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool