Berburu Durian Di “Dalam Suara Setan”, Lhoong - Aceh Besar

Kita yang tinggal di daerah beriklim tropis, selayak di Aceh ini, tentu tidak merasakan indahnya musim panas maupun musim salju, seperti di Eropa. Namun demikian, jangan bersedih hati. Masih banyak musim-musim lainnya yang menyajikan keindahan tersendiri, seperti halnya musim rambutan dan musim durian.

Melihat gundukan durian di pasar membuat saya ingin menikmatinya langsung dari pohonnya. Mungkin rasanya tidak jauh beda, namun sensasi memperolehnya itu yang luar biasa. Secara kita tahu bahwa pohon durian biasanya ditanami di lereng-lereng gunung, dataran tinggi yang terjal. Seperti di daerah yang saya kunjungi ini salah satunya. Di Dalam Suara Setan. Lho, Kok?

Tenang… Tenang… Jangan panik! Jangan bayangkan saya pergi ke tempat pesugihan, atau tempat mistis lainnya yang dikerumuni hantu-hantu. Tidak! Dalam Suara Setan adalah terjemahan bebas dari nama kampung yang terletak di Lhong – Kab. Aceh Besar. Nama sebenarnya adalah Lam Su Jen. (Lam = Dalam, Su = Suara, Jen = Setan). Kira-kira begitulah kebenarannya. Dipleset, saat disebutkan dengan nama dalam bahasa Aceh, rasanya biasa saja. Namun ketika di terjemahkan, terlihat lebih seram, kan?

Kembali ke tema. Berburu durian ke pohonnya bukanlah hal yang mudah. Saya memulai perjalanan setelah terlebih dahulu makan siang di Lhoknga, meng-upgrade tenaga agar benar-benar sanggup hiking, sekalipun hanya dataran tinggi yang landai, tentu saja kita butuh banyak energi.

Perjalanan dari Lhoknga ke Lhong menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit saja dengan kecepatan sedang dengan sepeda motor. Kemudian, dari jalan utama memasuki lorong menuju Lam Su Jen itu menghabiskan waktu nyaris satu jam lamanya. Jalannya berupa tanjakan dan turunan terjal, sesekali menjumpai perkampungan penduduk. Daerah ini sangat ramai saat musim durian, bisa dipastikan kembali sunyi bila musim durian berakhir.

Siap-siap menanjak

Setelah sekian lama, akhirnya tibalah di perkebunan. Eist,, tunggu dulu! Perjalanan masih panjang. Ternyata masih butuh waktu 45 menit jalan kaki menanjaki perkebunan ini untuk sampai di kebun yang menjadi sasaran buruan.

Melintas di bawah pepohonan yang menjulang tinggi dengan banyak buah berduri di atas sana, ngeri-ngeri sedap juga. Bisa saja tiba-tiba buah itu jatuh menimpa kita, kan? Meski hanya jalan setapak, sekelilingnya ditumbuhi semak, ternyata tidak berdampak buruk bila kita seorang pecinta alam. Justru kita akan sangat menikmati. Kiri-kanan bisa kita hamburkan pandangan pada popohonan rindang, pemadangan yang indah, nafas dapat dihembus lega. Suasana semacam ini tentu saja tidak akan kita dapati di kota yang padat polusi.

pepohonan rindang

Setiap kebun, saya mendapati pondok-pondok kecil. Ini merupakan dangau tempat petani menginap, selama enam bulan lamanya, menjaga bakal durian agar tidak diserang hama seperti monyet, lutung dan tupai hingga musim panen tiba.

Dangau tempat petani bermalam (Dom Drien)

Akhirnya, tibalah! Kami disambut hangat oleh pemilik kebun. Sekalipun harga durian di pasaran mahal, namun saat tiba di pohon, pemilik tersebut menghidangkan kami begitu banyak, dipersilahkan makan sepuasnya, bahkan diberikan lagi untuk bawa pulang. Luar bisa bukan?

Tentunya tidak semua orang memliki kesempatan seperti itu. Beruntungah, saya mendapatkan nikmat ini berkat bersahabat dengan orang asal Lhong. Jadi kami diundang kesana setiap musim durian tiba. Alhamdulillah. Kalau anda juga mau, sok atuh berteman juga dengan mereka. (*bercanda. Hahaha)

Santap Mantap

Puas menikmati durian, kami pun kembali pulang. Menyusuri jalan yang sama seperti saat datang. Sebab hanya itu jalan satu-satunya. Bersamaku ada beberapa hal yang ikut serta kubawa pulang. Diantaranya, sekantong plastik durian yang telah dipisahkan dari kulitnya, dan sepotong kenangan yang tidak akan kulupakan sampai kapan pun.

Berkendaraan jangan lupa pakai helm



About

Muslimah. Gemar membaca dan menulis. Pegiat di Forum Lingkar Pena dan Gaminong Blogger. Kontributor beberapa media. Berkicau di @ainiazizbm, IG @ainiazizbeumeutuwah. Kunjungi saya di https://www.ainiaziz.com/


'Berburu Durian Di “Dalam Suara Setan”, Lhoong - Aceh Besar' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool