Bukan Kayu Biasa, Tapi ini Ikan Olahan Rakyat Aceh

Jalan-jalan ke Aceh, jangan lupa bawa pulang oleh-olehnya. Banyak hal yang dapat dijadikan buah tangan asal dan asli Kutaraja ini. Tidak hanya pandai berlaut, mereka juga ahli dalam mengolah berbagai jenis produk rumah tangga, salah satunya Ikan Kayu atau masyarakat Aceh menyebutnya Keumamah.

Keumamah berasal dari 100% asli ikan laut hasil tangkapan warga. Beberapa ikan yang selalu dijadikan olahan Keumamah yaitu ikan tongkol atau pun ikan tuna. Kedua jenis ikan segar ini kemudian mengalami beberapa tahapan hingga akhirnya disebut Keumamah.


Selama ini, Keumamah diproduksi oleh masyarakat asli pribumi Kutaraja yaitu yang bertempat di Gampong Lampulo, Kota Banda Aceh. sebagian besar masyarakat setempat menjadikan Keumamah sebagai penghasil utama produsen rumah tangga. Tidak heran, selain berprofesi sebagai nelayan, mereka juga ahli memanfaatkan kreatifitas demi menambah penghasilan, tentunya membantu masyarakat sekitar dalam mengurangi pengangguran.
Proses pembuatan Keumamah diawali dari pemilihan ikan, yaitu ikan yang akan diolah harus benar-benar dalam keadaan segar dan bebas dari bahan kimia beracun seperti formalin atau pengawet lainnya. Melainkan, proses pengawetan Keumamah dilakukan secara alami dan aman untuk dikonsumsi, yaitu dengan menggunakan garam dapur.

Tahap pertama, ikan segar direbus. Selanjutnya dikeringkan dibawah terik matahari selama 2 hingga 3 hari apabila cuaca bagus. Nah, selama proses pengeringan, Keumamah di taburin garam dapur sebagai pengawet alami dan tepung, tujuannya biar tahan lama selama dalam kemasan. Tidak salah lagi kan jika Keumamah banyak diminanti oleh seluruh kalangan, karena proses pembuatan yang tradisional juga alami.


Makanan tradisional Aceh yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari pengolahan awal hingga ke tahap akhir untuk segera dilahap. Keumamah yang kerap disebut sebagai ikan kayu karena ikan ini memiliki tingkat kekerasan dibandingkan ikan pada umumnya, meski keras namun tetap lunak. Selain itu juga, bentuknya sudah teriris-iris kecil saat dalam kemasan.


Permintaan Keumamah di pasar terus mengalami peningkatan, sehingga produsen terkadang kewalahan dalam penyedian bahan pokok yaitu ikan tongkol. Hal ini disebabkan karena harga Keumamah dipasaran sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp. 50.000/kg hingga Rp. 60.000/kg.
Permintaan Keumamah atau Ikan Kayu mengalami peningkatan pada saat perayaan hari-hari besar atau acara tertentu seperti pesta pernikahan, aqiqah, dan lain sebagainya. Bahkan ada sebagian masyarakat Aceh menggunakan sebagai menu utama di meja makan. Hingga saat ini, keumamah terus diburu oleh wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh ke kampung halaman masing-masing.


Proses pengolahan Keumamah yang sederhana biasanya dimasak dengan menggunakan santan kelapa, cabai hijau dan rempah lainnya. Keumamah ini tahan lama meskipun setelah dimasak, alhasil banyak orang-orang menggunakan sebagai menu utama saat perjalanan jauh. Di Aceh, Keumamah sudah terkenal sejak dulu pada masa penjajahan Belanda. Bagi Anda yang sedang melakukan perjalanan ke kota Banda Aceh, jangan lupa beli oleh-oleh Keumaha atau Ikan Kayu.



About


'Bukan Kayu Biasa, Tapi ini Ikan Olahan Rakyat Aceh' have 1 comment

  1. November 4, 2024 @ 11:51 am senin

    keren

    Reply


Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool