Semburat cahaya matahari pagi ini begitu indah. Ini adalah minggu terakhir KKN kami. Setelah bertempur dua minggu sebelumnya dengan berbagai kegiatan, maka hari ini kami memutuskan untuk jalan-jalan. Kali ini kami akan jalan-jalan ke dua buah objek wisata sekaligus yang ada di Sabang Aceh ; air terjun pria laot dan gunung api Jaboi. Kedua objek wisata ini cukup terkenal di Sabang dan sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Pukul 10 kami gerak dari rumah. Dengan menggunakan sepeda motor perjalanan pun dimulai. Cuaca hari ini cukup bersahabat. Langit seakan tersenyum menemani perjalanan kami hari ini. Tujuan pertama adalah air terjun Pria Laot. Air terjun ini letaknya di Gampong Pria Laot Kecamatan Sukakarya. Sekitar 15 menit perjalanan dari kota.
Lokasi masuknya air terjun ini pas depan waterboom Sabang. sekitar 50 meter pertama masih jalan aspal, selanjutnya kita harus melewati jalan yang hanya muat satu motor. Untuk mencapai air terjun kita harus berjalan kaki lagi, sebelumnya parkirkan dulu motor anda di halaman rumah warga setempat. Untuk biaya parkirnya satu motor hanya dua ribu perak. Murah kan?, nah kalau anda membawa mobil, parkirnya itu di jalan.
Medan menuju air terjun tidak terlalu sulit, walaupun terkadang anda harus menyebrangi sungai. Namun tenang saja arus sungainya tidak deras, seandainya terjatuh pun anda tidak akan terbawa arus. Nah untuk mencapai air terjun anda harus berjalan kaki melewati hutan semi belantara. Sepanjang jalan anda akan menemui berbagai jenis pohon yang cukup tinggi-tinggi dan rimbun tentunya.
Setelah berjalan lebih kurang 10 menit akhirnya kami sampai juga. Rasa lelah, pegal dan sejenisnya hilang dalam sekejap begitu menatap air terjun. Air terjun Pria Laot mempunyai ketinggian sekitar 4 meter dan airnya jatuh ke dalam sebuah kolam dengan diameter sekitar 350 meter. Hawa sejuk langsung meresap hingga ke tulang belulang. Ada suatu perasaan tenang dan kedamaian begitu tiba disini.
Perjalanan menuju air terjun Pria Laot bisa dibilang tidak terlalu sulit, bahkan tergolong mudah. Jika anda cewek jangan memakai sepatu highheel atau rok yang ketat karena akan menyulitkan ketika harus loncat antara satu batu ke batu yang lain.
Setelah lelah bermain-main, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu pegunungan Api Jaboi. Perjalanan menuju Jaboi kami tempuh dengan rute melewati perkampungan hingga tembus ke Pantai berpasir putih Balohan.
Begitu sampai aroma gunung apinya langsung tercium. Baunya cukup menyengat. Jadi saya sarankan jika anda berniat ke sini siapkan masker terlebih dahulu. Ouh ya pada waktu-waktu tertentu akan ada penjaga (sepertinya warga setempat) yang akan meminta biaya masuk sebesar sepuluh ribu per motor. Biasanya mereka akan mengutip biaya pada hari-hari libur seperti tahun baru atau libur kuliah, karena pada waktu semacam ini akan banyak pengunjung.
Sebelum masuk, penjaga akan mengingatkan anda untuk mematikan rokok atau apapun yang dapat menyulut api. Dari pintu masuk utama anda harus berjalan kaki lagi sekitar dua ratus meter untuk mencapai gunung apinya.
Begitu sampai hamparan bebatuan kapur akan menyambut anda dengan baunya yang khas. Hal yang sangat pantang sekali anda lakukan adalah memantikkan api di sini, karena akan sangat beresiko. Gunung api ini sebetulnya lebih mirip bukit-bukit yang dilapisi bebatuan kapur. Pada beberapa tempat anda akan menemui semacam lobang yang mengeluarkan air panas yang sangat mendidih. Usahakan jangan terlalu mendekat karena lobang ini tidak di pagar.
Dari sini anda juga bisa menikmati pemandangan laut lepas dengan airnya yang biru. Disekelilingnya anda juga bisa melihat ratusan pohon berbagai jenis yang tumbuh begitu subur. Namun beberapa pohon yang tumbuh dekat gunung api terlihat layu. Mungkin pepohonan ini tidak sanggup menahan uap panas yang dihasilkan gunung api.
Berhubung baunya sangat menyengat kami pun memutuskan untuk kembali, setelah sebelumnya mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Alhamdulillah ini merupakan kali ketiganya saya menginjakkan kaki di objek pegunungan Jaboi dan saya pun berharap jika suatu saat kembali ke Sabang akan bisa kembai menikmati aroma menyengat pegunungan Jaboi. See you next time………
'Dari Air Terjun Pria Laot Hingga Gunung Api Jaboi' have no comments
Be the first to comment this post!