Tampaknya nama yang melekat pada Aceh Besar bukanlah hanya sekedar nama. Wilayah yang merupakan salah satu kabupaten di Aceh ini, memang cakupannya sangat besar dan luas dibandingkan dengan luas wilayah kabupaten lainnya di Aceh. Menurut data sensus penduduk 2010, luas kabupaten Aceh Besar adalah 2.974,12 km2 dengan jumlah kepadatan penduduk 118,16 jiwa/km2. Aceh Besar memiliki 23 kecamatan serta 609 kelurahan. Bisa kamu bayangkan dengan luas wilayah sebesar itu.Dan, 3.193,09 m2 nya adalah lahan persawahan (data BPS 2010).
Tak hanya pantai dan laut yang bisa dinikmati sepanjang kita melintasi wilayah Aceh Besar. Pun kita bisa juga menikmati hamparan permadani hijau ini mulai dari perbatasan Aceh Besar-Aceh Jaya yaitu daerah Lhong, hingga ke wilayah Saree yang merupakan perbatasan Aceh Besar dengan kabupaten Pidie. Jadi, sangatlah disayangkan jika kita selaku asoe lhok (penduduk asli) Aceh Besar hanya menikmati wisata pantai, sejarah dan kuliner di Aceh Besar, namun lupa menikmati indahnya wisata sawah yang terhampar luas.
Pola tematik dan luasnya persawahan di Aceh Besar sangatlah unik. Berpadu dengan pegunungan deretan Bukit Barisan, ditambah lagi dengan pemandangan awan Cirrus, Altocumulus dan teman-temannya yang menghiasi langit Aceh Besar yang berwarna biru terang. Perpaduan inilah yang menjadi rekomendasi wisata untuk dapat kamu nikmati dan tak kalah hebatnya dengan wisata-wisata lainnya yang ada di daerah Aceh Besar.
Berikut ini adalah beberapa wilayah persawahan sekitaran Aceh Besar yang dapat kamu datangi untuk menikmati wisata alam di Aceh Besar yang akan memanjakan matamu dengan pemandangan yang begitu waw.
1. Persawahan sepanjang Lampisang menuju Lhoknga
Jika awalnya daerah Lampisang hanya terkenal dengan wisata sejarah berupa rumah Cut Nyak Dhien dan pusat jajanan kuliner Aceh Besar, ataupun Lhoknga hanya terkenal dengan wisata pantai dan lautnya, maka sesekali lambatkanlah laju motor dan mobilmu sambil menikmati pemandangan sawah yang sangat luas di sisi kiri jalanan Lampisang menuju ke arah Lhoknga. Banyak objek pemandangan sawah yang dapat kamu lihat tanpa jemu, sambil melihat beberapa kerbau dan bangau yang sesekali mencari makan di area persawahan.
Waktu paling tepat untuk mengunjungi destinasi ini adalah ketika musim tanam tiba dan semua benih padi telah penuh tertanam di sepanjang lahan persawahan. Apalagi jika cuaca saat itu mendukung, maka topologi pegunungan Bukit Barisan dan bentuk-bentuk awan yang beragam, akan menjadi sebuah pemandangan indah yang selalu menyejukkan hati.
Ingat saja, ketika kamu melewati area persawahan ini, kamu akan dihadapkan pada beberapa buah bukit yang terbelah. Mungkin istilah terbelah hanya saya gunakan sebagai ungkapan untuk gunung yang tak lagi berbentuk utuh, yang sebagian bentuknya telah habis dikeruk materialnya oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Entah alam pun tidak menyukai hal ini ataupun bagaimana, namun yang jelas saat ini bisa dilihat dengan jelas bekas pahatan dari galian di gunung tersebut sangat mirip dengan relief wajah seorang kakek yang memakai sorban di kepalanya. Mungkin seperti sedih karena alam yang terus dikeruk, wallahualam.
2. Persawahan di Lamlom, Aceh Besar
Daerah persawahan lainnya yang menjadi spot favorit saya adalah di daerah Lamlom Aceh Besar. Lamlom adalah sebuah pedesaan perbukitan yang dapat menghubungkan langsung ke daerah pantai di Lampuuk. Selain terkenal dengan masakan kuliner khas Aceh Besar yaitu Gulee Eungkot Paya (Gula Ikan Payau), Lamlom juga terkenal dengan destinasi sawah yang sangat luas. Bahkan saat saya mengajak salah seorang teman dari luar Aceh berkunjung ke tempat ini, dia sangat takjub dan langsung menjuluki persawahan di Lamlom sebagai New Zealand-nya Aceh.
Datanglah ke sini pada pagi hari di musim tanam, maka kamu akan disuguhkan pemandangan persawahan yang bersatu dengan sinaran cahaya matahari pagi yang menyeruput malu di balik benih padi yang baru tertanam. Di sisi yang sangat jauh akan tampak kabut yang masih menyatu dengan bentukan pegunungan. Hiruplah udara pagi di sini dan lepaskan, maka ketenangan pagi pasti akan segera menyelimutimu.
Atau jika ingin, pergilah ke daerah ini saat sore di musim panen. Kamu akan disajikan pemandangan cantik lainnya yang berbeda dibandingkan dengan saat kamu melancong di pagi hari di musim tanam. Hamparan sawah kesemuanya menguning dengan kantong plastik yang dipasangkan bertali di sepanjang pematang sawah, untuk mengusir burung ataupun serangga yang memakan padi. Kemudian, bercengkeramalah dengan suasana alam sore yang akan jarang kamu dapati di manapun kamu berada. Kalau sudah begini, masih yakin tak ingin ke sini?
3. Persawahan di Blang Bintang, Aceh Besar
Salah satu area persawahan luas lainnya adalah persawahan di daerah Blang Bintang, Aceh Besar. Ya, jalanan ini selalu memanjakan siapapun, termasuk para tamu dari luar Aceh yang baru saja landing di bandara Sultan Iskandar Muda. Di sepanjang jalan Blang Bintang akan dihiasi dengan pematang di sebelah kanan dan kiri hingga ke arah perbatasan Aceh Besar menuju ke Banda Aceh.
Saking luasnya area persawahan ini, nama Blang Bintang pun diabadikan menjadi nama daerah ini. Makna Blang Bintang yang berarti sawah bintang, disebut sebagai daerah dengan pematang yang sangat luas untuk dapat melihat bintang pada malam hari tanpa batas. Uniknya, pematang ini tak memiliki ujung yang dapat kita lihat. Jikapun ada, maka hanya batasan Gunung Seulawah yang dapat dilihat sebagai pembatas pematang sawah.
4. Persawahan dari Indrapuri-Saree
Salah satu pemandangan sawah yang sangat indah lainnya adalah sepanjang perjalanan dari arah Indrapuri menuju Saree, sebuah daerah perbatasan menuju ke arah kabupaten Sigli. Di sepanjang perjalanan kanan dan kiri kamu akan ditemani dengan pemandangan sawah yang sangat luas. Sisi kiri hanya berbatas dengan pegunungan Seulawah, sedangkan sisi kanan pematang sawah hanya berbatas dengan deretan Bukit Barisan.
Melanconglah ke daerah ini ketika musim tanam ataupun musim panen. Kamu akan menemukan para petani yang sibuk menanam atau memotong padi yang telah siap untuk dipanen. Datanglah ketika hari menjelang sore, karena saat itu adalah waktu teramai para petani berkumpul di sawah. Ini menjadi pemandangan menarik tersendiri, bukan?
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa pertanian menjadi sektor unggulan bagi kabupaten Aceh Besar. Hal ini terlihat dari beberapa penghargaan yang telah diraih oleh kabupaten ini di bidang pertanian, diantaranya adalah penghargaan dari Menteri Pertanian pada tahun 2012 atas keberhasilan kabupaten Aceh Besar di sektor pertanian, serta pada tahun 2013 produksi padi di Aceh Besar mencapai 248,078,88 ton, dengan produksi rata-rata 6,85 ton per hektar.
Sebenarnya, sangat banyak lagi daerah di kabupaten Aceh Besar yang menyajikan pemandangan persawahan yang indah, bahkan sampai ada yang mendirikan pondok-pondok kecil di tengah sawah dan menyajikan makanan khas Aceh di sana. Jadilah seperti tengah menyantap makan siang dengan nuansa persawahan yang begitu syahdu. Tak ada salahnya mencoba, semoga menjadi salah satu moment terbaik ketika kamu berkunjung ke Aceh.
'Destinasi Wisata Sawah di Aceh Besar' have no comments
Be the first to comment this post!