Berbicara tentang wisata kota Sabang seakan tidak pernah ada habisnya. Hampir disetiap sudut kota terdapat objek wisata. Kota yang terkenal sebagai surganya objek wisata ini juga terkenal sebagai kota seribu benteng. Dibeberapa titik tertentu kita akan sangat mudah menemukan benteng-benteng berukuran kecil atau besar.
Benteng-benteng peninggalan Jepang ini dibangun antara tahun 1942-1945 dan digunakan sebagai tempat berlindung bagi pasukan Jepang. Konon benteng-benteng yang tersebar, terhubung melalui terowongan-terowongan yang banyak ditemui di kota Sabang. Namun untuk alasan keamanan terowongan tersebut ditutup oleh pemerintah kota. Sehingga jika ke Sabang anda hanya akan melihat mulut terowongan yang sudah di tutup dengan seng atau kayu.
Tidak hanya di Sabang. Aceh besar sendiri juga mempunyai benteng bekas peninggalan zaman dahulu yang tersebar di beberapa titik. Seperti benteng Indrapatra. Sementara kalau di banda aceh kita bisa menemukan terowongan yang terhubung satu sama lain. Sama halnya dengan terowongan yang ada di Sabang, karena alasan keamanan terowongan di Banda Aceh juga di tutup.
Medium 2015 saya berkunjung ke Kota Sabang untuk berliburan. Menghabiskan waktu mumpung lagi libur kuliah. Waktu itu kami menginap di rumah saudara saya yang berada di Gampong Anoi Itam. Liburan paket hemat. Hehe….
Gampong ini mempunyai potensi yang luar biasa, karena dibelakangnya terdapat gunung-gunung dan di hadapannya membentang lautan luas. Rumah masyarakat terletak disepanjang jalan Gampong yang telah beraspal hitam.
Gampong ini mempunyai salah satu potensi wisata yang luar biasa, yaitu benteng Jepang. Benteng Jepang ini terletak di atas bukit. Langsung menghadap ke arah laut. Disekeliling benteng di tumbuhi rerumputan hijau yang sangat indah. Menambah keelokan tempat bersejarah peninggalan Jepang ini. Berkunjung ke sini anda seakan dibawa ke masa dulu dimana Indonesia masih dalam perang melawan penjajah.
Ada beberapa titik bekas benteng yang menjalar sepanjang laut sekitar seratus meter. Penghubungnya adalah jalan dengan lebar satu meter yang mirip jalan setapak. Jalan ini terlihat kokoh padahal sudah berusia hampir setengah abad lebih.
Kebiasaan pengunjung yang bertandang ke sini adalah untuk bersantai-santai dan berfoto. Banyak sekali spot indah untuk berfoto, salah satunya di antara bebatuan karang. Hempasan ombak pada batu karang depan benteng seperti adegan dalam film saja.
Namun saya pribadi lebih suka bertandang ke sini untuk bersantai dengan melihat sunrise atau sunset. Jika ada survey untuk memilih spot terindah untuk menikmati sunset maka saya akan memilih Benteng Jepang Anoi Itam sebagai salah satu spot terindah. Bagi penggila sunset maka tempat ini wajib masuk dalam list yang harus dikunjungi.
Hamparan rerumputan hijau seolah berubah menjadi permadani yang digelar. Begitu melihatnya langsung saja rasanya ingin merebahkan diri. Ditambah terpaan angin laut yang sepoi-sepoi menambah kenikmatan bersantai. Seakan-akan dunia menjadi milik kita. Tempat ini memang sungguh luar biasa. Maha cipta sang kuasa yang tiada duanya. Dari segi kebersihannya pun patut diancungi jempol. Tidak ada kotoran binatang yang berserak ditanah.
Jika anda beruntung, disekitaran tebing segerombolan ikan berwarna-warni akan terlihat melintas. Dari ketinggian lebih kurang empat puluh meter gerombolan ikan akan terlihat jelas meliuk-liuk mencari makan diantara karang-karang yang ada.
Masyarakat setempat biasanya juga mencari ikan disekitaran tebing benteng. Banyak jenis ikan disini. Bagi anda yang suka mancing kawasan ini menjadi tempat yang saya rekomendasikan untuk melakukan aktivitas mancing.
Sabang memang tiada duanya dalam hal objek wisata. Tinggal dibutuhkan sedikit lagi perhatian pemerintah untuk lebih fokus dalam membangun pariwisatanya. Ayooo ke Sabang……
'Eksotisme Benteng Jepang di Anoi Itam Sabang' have no comments
Be the first to comment this post!