Saya, sudah lama sekali penasaran kenapa begitu ramai orang Aceh lebih suka melancong ke Malaysia dibandingkan ke daerah lain. Memang salah satu alasannya adalah perihal harga tiket penerbangan yang lebih murah. Tapi masa tidak ada tujuan dan maksud lainnya sih?
Bagi saya dan keluarga, berwisata bukan hanya sekedar kejar tiket murah, namun arti dari semua perjalanan yang akan ditempuh. Ribet memang, tapi bukankah yang menarik dari sebuah perjalanan adalah kisah dan kasih dibalik itu semua. Aiih..
Jalan-jalan ke Malaysia, memang masih menjadi salah satu destinasi impian saya dan keluarga. Paling tidak, kini saya menemukan satu alasan kenapa harus ke Malaysia. Yaitu mengejar sejarah Aceh yang terserak. Yups, Aceh dan Malaysia seperti saudara sekandung tapi ribut masalah harga gono-goni. Dekat tapi jauh. Jauh tapi rindu.
Saya begitu ingin ke negeri Pahang, beberapa waktu lalu, seorang teman menceritakan kalau dia akhirnya bisa ke negeri Pahang, Malaysia. Demi apa coba? Hanya demi menari di kebun Teh. Tapi, tiba-tiba, terlintas dalam pikiran saya, Ah iya, Pahang! Negerinya tempat berasalnya si Putri Pahang, Istri dari Sultan Iskandar Muda. Dan ini, belum termasuk peninggalan sejarah Aceh yang tersebar hampir di seluruh museum sejarah Negara Malaysia.
Satu bukti sejarah kejayaan masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang masih tersisa saat ini adalah meriam Sri Rambai. Meriam itu sekarang diletakkan menghadap ke laut di Fort Cornwallis, George Town, Penang, Malaysia. Senjata berat kebanggaan Sultan Iskandar Muda ini, pada suatu ketika juga pernah digunakan oleh Francis Light pada 1786 M, dalam mempertahankan Pulau Penang dari serangan musuh.
Di punggung meriam Sri Rumbai tersebut terdapat ukiran dalam tulisan Jawi yang berbunyi: Tawanan Sulthan kita Sri Sulthan Perkasa Alam Johan Berdaulat menitahkan Orang Kaya Sri Maharaja akan Panglima dan Orang Kaya Laksamana dan Orang Kaya Lela Wangsa akan mengamuk ke Johor Sanat 1023 H (1613 M). (sumber dr www.serambinews.com)
Alamak…
Ini saatnya menabung! Iya menabung untuk mengejar tiket murah. Tapi bukan itu saja, saya juga harus membuat paspor karena Malaysia bukan hanya sekedar saudara jauh Aceh tapi dia juga beda Negara dengan Negara asal Aceh.
Saya, termasuk orang yang tidak terlalu suka urusan birokasi. Apalagi bila akhirnya saya juga harus menyiapkan uang untuk membuat passport sebanyak 4 buku. Saya dan istri serta dua orang anak! Jadi blogger travel sepertinya semakin berat. #curcol
Tapi saya adalah orang-orang yang percaya akan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini bukanlah sebuah kebetulan semata. Pasti ada yang mengaturnya. Dan saya, percaya sekali akan hal tersebut. Seperti halnya, ketika saya ingin sekali menghabiskan seluruh kota di Provinsi Aceh, Tuhan langsung memberikannya dalam waktu singkat. Baru pulang dari Pulau Banyak, tiba-tiba dapat surat dinas ke Aceh Tenggara. See?
Nah, begitupun kali ini. Sepertinya doa untuk menjelajah Malaysia, diberikan melalui ezytravel. Ada kak Pevita dari Ezytravel yang bakalan menemani perjalanan panjang saya dan keluarga ke Malaysia nanti. Seru kali ya? Ditemenin sama Pevita. Dug Dug Ser… ini jantung..
Tenang, Pevita yang saya maksud bukanlah seorang artis wanita muda ternama di Indonesia. Bila itu yang terjadi, maka saya bisa putus kontrak sama Istri tercinta. Pevita yang saya maksud adalah, salah satu program promosi dari Ezytravel.co.id.
Jadi Pevita itu apa dong?
Pevita adalah PENGURUSAN VISA DAN PASSPORT WISATA. Bisa aja nih bikin singkatan yaks? Tapi bukan karena paket promonya saja yang membuat saya senang, melainkan karena apa yang menjadi tagline mereka.
“Malas mengantri dan ribet di Kantor Imigrasi untuk mengurus paspor?
Atau takut mau wisata atau ke luar negeri visa Anda ditolak?
NAH… Ini saatnya ribet dan takut Anda dibuang jauh-jauh!
See? Cocok banget kan dengan keinginan saya di awal cerita tadi. Saya malas antri untuk pengurusan passport. Saya lebih senang antri untuk urusan buku nikah. #eh..
Kepengurusannya juga gampang, dan beruntungnya, karena Negara tujuan saya dan keluarga adalah Malaysia, maka saya tak perlu mengajukan Holiday Visa. Kecuali bila nanti tiba-tiba istri kembali ngidam ke Jepang. Hedeuh..
Saatnya saya, kamu, dan semuanya menyusun agenda akhir tahun untuk keliling dunia.. Sst… jangan berisik ya, soalnya Visa ke Jepang lagi murah banget.. nggak percaya? Jepang ini benar benar destinasi favorite istri saya. Tapi bisa jadi, suatu hari saya akan ke sana. Untuk mencari jejak Aceh yang hilang…
Tipe Visa Waktu Biaya
Single 5 Hari Kerja IDR 432.000
Double 5 Hari Kerja IDR 834.000
'Dari Aceh Ke Negeri Pahang Bersama Pevita' have no comments
Be the first to comment this post!