Kerawang Gayo Handicraft Aceh Tengah Yang Mendunia

Setiap kali Ezytraveler pergi berlibur atau berwisata, pasti akan meluangkan waktu untuk mencari cinderamata atau oleh-oleh yang khas dari tempat tersebut. Sebut saja dalam bentuk prodok kuliner, seperti dodol Garut, kerupuk mulieng alias kerupuk melinjo khas Aceh, atau Bika Ambon yang justru tidak ada di Ambon tapi di Medan. Oleh-oleh lainnya bisa saja berupa produk kreatif. Saya masih ingat dengan satu masa dulu ketika oleh-oleh dari Jogja yang paling diminati adalah kaos oblong dari Dagadu. Nah, kalau berlibur ke Aceh Tengah, salah satu oleh-oleh khasnya yang wajib diburu adalah Kerawang Gayo, Handicraft Aceh Tengah yang sekarang mendunia.

Kerawang secara umum dapat dianggap sebagai sebutan bagi berbagai motif dalam seni kerajinan Gayo. Awalnya motif yang sekarang menjadi motif khas Handicraft Aceh Tengah ini diyakini diaplikasikan hanya pada ukiran. Kalau Ezytraveler berkunjung ke wilayah seperti Linge, yang masih ‘menyimpan’ banyak bangunan-bangunan tua, kamu akan menemukan motif-motif seperti huruf ‘S’ yang dikenal dengan nama Emun Berangkat, motif Pucuk Rebung, Tapak Seleman, Sesirung, dan beberapa motif lain yang sekarang sering ditemukan pada karya kerajinan tenun dan sulam.

Yuk baca juga artikel lainnya: Handicraft Aceh Pidie Yang Disukai Malaysia

Motif-motif khas Handicraft Aceh Tengah ini juga ditemukan pada ukiran gerabah. Di yakini bahwa ukiran khas Handicraft Aceh Tengah ini sudah sejak lama diterapkan dalam tradisi Menepa, sebutan untuk tradisi pembuatan alat-alat dapur berupa gerabah tanah liat. Dengan versi berbeda, motif-motif itu juga digunakan dalam pembuatan anyaman, baik untuk tikar maupun untuk kantung atau tas anyaman.

Dalam berapa tahun terakhir ini, wilayah Aceh Tengah dan kabupaten lainnya di Dataran Tinggi Gayo kembali populer dan semakin dikenal. Banyak faktor, diantaranya adalah semakin naiknya nama kopi Gayo dalam pentas kopi dunia. Selain lewat ajang kompetisi maupun ajang cicip-cicip kopi (formal seperti cupping, maupun non formal seperti ngopi bareng teman), sebuah film yang diadatasi dari karya penulis terkenal Dee, Filosofi Kopi, juga turut memperkenalkan kembali nama Dataran Tinggi Gayo.

Awalnya dari kunjungan para pecinta kopi. Lalu berlanjut dengan semakin banyaknya informasi menganai pesona wilayah nan indah di pegunungan ini. Pada laman-laman sosial media berbagai foto yang mengangkat keindahan alam dan pesona kulinernya yang unik semakin bertebaran, lini masa para penyuka wisata juga semakin tak asing dengan pesona alam di Dataran Tinggi Gayo seperti Danau Lut Tawar, air terjun Tansaran Bidin, ngopi di Seladang, situs arkeologi Loyang Mendale dengan fosil berusia 7.400 tahun, dan banyak lagi.

Meningkatnya kunjungan para wisatawan ternyata juga memiliki sisi positif pada soal kesenian atau kerajinan tradisional Gayo. Di Wilayah Aceh Tengah misalnya, kebutuhan untuk membawa cinderamata dengan nilai khas Gayo, membuat para perajin Handicraft Aceh Tengah kembali menggiatkan diri. Dalam beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak para perajin yang mulai dengan kreatif mengaplikasikan Kerawang Gayo pada berbagai bentuk menarik. Kerawang Gayo pun dibawa pulang ke berbagai negara.

Di wilayah Bebesen misalnya. Kecamatan terbesar dalam wilayah kota Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah ini memiliki lebih dari lima belas industri rumah tangga yang memproduksi berbagai produk Kerawang Gayo. Salah satunya adalah adalah usaha souvenir khas Gayo, Kerawang Gayo Asli. Itu nama tokonya, dan sebenarnya saya masih bingung ini toko lokasinya di Bebesen atau Kemili, tapi sudahlah itu tidak penting. Yang jelas lokasi toko souvenir yang menyediakan beragam kreasi Handicraft Aceh Tengah ini berada ditepi jalan utama Takengon sehingga tak sulit ditemukan. Dari jalan antar kabupaten yang sering disebut sebagai jalan Takengon-Bireun, toko ini terletak di sisi kiri jalan.

Mau jalan-jalan ke Aceh? Temukan berbagai pilihannya di sini: hotel, buat visa online, dan tiket pesawat

Karena kerapian dan banyaknya pilihan, saya lebih sering mengajak teman-teman yang mencari oleh-oleh khas Handicraft Aceh Tengah ke sini dibandingkan ke tempat lain. Memulai usahanya pada 1986, mereka saat ini memiliki 5 perajin Kerawang Gayo dengan kualitas tinggi. Ibu pemilik toko sempat menceritakan bahwa salah satu alasan mereka memilik banyak motif, adalah karena mendiang istri pertama suaminya, yang memulai usaha kerajinan Handicraft Aceh Tengah ini, memang seorang perajin pembuat kerawang yang ahli dan sempat membuat catatan serta pola motif tradisional yang banyak. Dokumentasi itu yang mereka jadikan sebagai referensi desain dan pola.

Hasilnya memang terlihat. Pola kerawang yang mereka miliki memang lebih beragam. Diaplikasikan dengan sangat menawan dan rapi pada berbagai produk. Baju, syal, tas jinjing, dompet, kain sulam, songket, dompet, gelang, bahkan sampai ransel atau backpack. Jadi, bila nanti kamu berkunjung ke Aceh Tengah, memasukkan Kerawang Gayo Handicraft Aceh Tengah ini sebagai oleh-oleh sepertinya adalah pilihan keren. Ehm, soal harga nih, tenang dimulai dari IDR.5000 s.d 300.000. Kalau mau yang lebih dari itu juga ada.



About

Full time stay at home father, part time blogger-writer-graphic designer, and sometime traveler wanna be.


'Kerawang Gayo Handicraft Aceh Tengah Yang Mendunia' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool