Telah menjadi kebiasaan para pelintas jalan Banda Aceh – Medan untuk berhenti sejenak di Lembah Seulawah, atau tepatnya di Saree, Aceh Besar. Suasana pegunungan yang sejuk dan pemandangan yang menenangkan adalah alasan para pelintas untuk rehat sejenak di sini. Selain itu, Saree adalah tempat yang tepat untuk membeli oleh-oleh. Salah satu Oleh-Oleh Khas Aceh yang paling khas di sini adalah Keripik Saree.
Mengunjungi Saree tanpa membeli Keripik Saree memang rasanya tak lengkap. Seperti saya, yang setiap kali pulang kampung yaitu menuju Kuala Simpang, selalu menyempatkan diri untuk mencicipi renyahnya Oleh-Oleh Khas Aceh ini. Para supir L 300 atau pun bus lintas timur sudah paham betul rutinitas ini. Terkadang, ia sengaja mengingatkan penumpang yang tertidur untuk berhenti di Saree.
Di sini, memang surganya para pecinta keripik. Sebab di Saree kita bisa menemukan beragam varian keripik dari yang rasanya pedas, manis atau pun gurih. Kalau masih bingung memilih rasa yang mana? Silahkan saja mencicipinya terlebih dahulu. Para pedangang Keripik Saree memang sengaja menggratiskan pengunjung untuk mencoba keripiknya. Jika sudah menemukan rasa yang cocok, maka silahkan beli seberapa banyak yang kita inginkan.
Harga Keripik Saree yang merupakan Oleh-Oleh Khas Aceh ini juga bervariasi, yaitu mulai dari Rp. 15.000 – 25.000/Kg. Harga yang cukup terjangkau. Malah, kalau kita membeli dengan jumlah yang besar, maka pedagang dengan besar hati untuk menambah lebih keripik kita.
Selain untuk oleh-oleh, Keripik Saree juga cocok untuk stock makanan selama dalam perjalanan. Bahan dasar Oleh-Oleh Khas Aceh ini seperti pisang dan ketela ditanam langsung oleh petani setempat. Mereka menanamnya di lereng Seulawah yang subur. Kalau kita melintasi lembah Seulawah, kita bisa menyaksikan lahan pertanian ini.
Hal unik lain kalau Ezytravelers membeli oleh-oleh khas Aceh yang satu ini adalah, kita bisa menyaksikan langsung bagaimana pedagang mengolah keripiknya. Mulai dari membersihkan ketela atau pisang, memotong dengan ukuran yang sesuai. Lalu menggorengnya pada sebuah belanga besar. Wadah yang berisikan genangan minyak panas ini, secara sengaja diletakkan pedagang di depan warung keripiknya.
Saya tak tahu sejak kapan para pedagang keripik ini mendemonstrasikan caranya menggoreng keripik di depan warung. Tapi dari beberapa cerita yang saya dengar, mereka sengaja melakukan hal tersebut untuk menujukkan kepada pengujung bahwa keripik mereka bebas dari pelastik.
Sebab, pernah tersiar kabar bahwa Keripik Saree terbuat bahan pelastik. Rumor yang tak bertanggung jawab ini berkembang begitu saja di masayarakat. Sebagian orang pun terpengaruh dengan isu hoax ini sehingga enggan membeli Oleh-Oleh Khas Aceh ini. Alhasil, cerita ini membuat omset pedagang keripik menurun. Mereka merasa sangat dirugikan.
Untuk itulah, para pedagang keripik pun mencari akal agar para pengunjung tak ragu dengan kualitas keripik mereka. Yang akhirnya timbullah gagasan untuk menggoreng keripik ini langsung di depan warung, sehingga para pengunjung pun bisa menyaksikan sendiri originilitas Keripik Saree, Oleh-Oleh Khas Aceh yang renyah rasanya.
Ternyata, cara menggoreng keripik seperti ini memberikan daya tarik tersendiri oleh para pengujung. Apalagi saat minyak goreng mendidih lalu sekeranjang ketela yang telah dipotong dimasukkan kedalamnya. Tak jarang, para pengunjung sengaja mengabadikan proses menggoreng ini dengan smart phone-nya. Nah, kalau saya biasanya sengaja menunggu keripik tersebut matang. Karena rasanya sangat gurih dan rapuh. Kriuk!
Keripik Saree memang terasa istimewa bukan hanya karena rasanya yang gurih dan rapuh. Tapi ada yang lebih istimewa dari itu. Ya, keripik ini merupakan produk asli masayarakat Lembah Seulawah. Para petani yang bercocok tanam di lahan yang cukup subur. Mereka mencoba untuk mengolah hasil pertaniannya menjadi produk yang lebih berkualitas.
Pssst, jalan-jalan hemat ke Aceh? Kenapa enggak? Cari hotel murah dulu, ambil promo tiket pesawat Jakarta Aceh atau paket perjalanan wisata murah. Yuk berangkat!
Jadi, kalau sekali waktu Ezytravelers berencana travelling ke Aceh. Jangan lupa untuk mengunjungi daerah Saree. Hanya butuh waktu kurang lebih satu jam perjalanan dari Banda Aceh. Pemandangan sepanjang jalan ini juga sangat menyenangkan. Meskipun jalan yang ditempuh adalah naik turun perbukitan. Tapi kita tidak akan merasa bosan, sebab pohon-pohon cemara teduh menaungi.
Lalu berhentilah sejenak di barisan pedagang keripik yang berada di tepi jalan. Silahkan beli Oleh-Oleh Khas Aceh ini. Lalu rasakanlah rapuh dan gurihnya panganan khas Saree ini. Dijamin, kita akan merasakan sensasi keripik yang lebih nikmat. Kriuk!
'Keripik Saree, Oleh-Oleh Khas Aceh dari Lembah Seulawah' have no comments
Be the first to comment this post!