Kreativitas Masyarakat Aceh; Tikar Pandan Serta Anyaman Menarik Lainnya

Warga Aceh memiliki kreativitas yang beragam. Mulai dari memandai besi menjadi rencong, sebagai senjata tradisional Aceh, Rencong kini telah diproduksi menjadi souvenir yang menarik. Selain itu, ada juga yang giat menenun songket, membuat kopiah Aceh, kreasi rotan, bahkan menganyam Tikar Pandan.

Semula saya tidak begitu tertarik dengan tikar yang satu ini. Kesannya jadul, kuno banget. Namun demikian, orangtua saya adalah salah seorang penyuka Tikar Pandan. Beliau kerap membelinya dari Nyak-nyak junjung yang berjualan keliling. Di rumah saya, ada beberapa corak dan ukuran. Saya sering protes, “Mi, itu ambal karpet kita udah banyak, buat apa lagi tikar beginian.” Sambil merengut, merasa beliau membeli hal yang tak berguna. “Suatu saat kamu akan menyadari kalau ini penting,” balas beliau kepada saya.

Tikar Pandan dengan berbagai motif/ kreasi warna

Ternyata benar, selang dua bulan kemudian, ada perhelatan kenduri maulid. Keluarga saya ikut berpartisipasi. Setiap keluarga yang ikut mengadakan kenduri diharuskan membawa hidangannya ke halaman Meunasah, guna dinikmati bersama seluruh masyarakat desa dan tamu undangan. Jadi, saya awalnya agak kebingungan mengenai alas tempat duduk. Tidak mungkin kita letakkan hidangan di atas rumput dan bebatuan, kan? Jika kita bawa ambal karpet, berat banget dan jauh pula. Orang tua saya terlihat tenang, rupanya, Tikar Pandan yang dibeli tempo hari sengaja disiapkan untuk momen-momen seperti ini. “Nah..” Lega!

Ezytravelers punya Tikar Pandan di rumah? Kalau tidak punya, sila beli satu ya. Hehehe. Jadi, di Aceh ada beberapa daerah yang terdapat pengrajin anyaman tikar dari daun pandan. Di Kabupaten Pidie. Kab. Pidie Jaya, Kab. Aceh Utara dan Kab. Aceh Barat juga ada. Orang tua saya biasa membeli dari pengrajin asal Pidie. Mereka menjajakan tikar hasil anyamannya dengan cara dijunjung ke lorong-lorong rumah warga. Harganya relative, sesuai dengan ukuran dan kerumitan produksi.

Ibu-ibu sedang menganyam tikar

Beberapa kali saya sempat berbincang-bincang dengan Nyak-nyak itu, sambil menyaksikan ragam corak anyaman tikar mereka. Saya tanya mengenai proses pembuatan Tikar Pandan, hingga rampung. Beliau tidak keberatan berbagi cerita. Bahan baku pembuatan tikar ini adalah dari daun Pandan berduri (Bukan pandan wangi lho ya). Pandan berduri ini banyak tumbuh di daerah pesisir. Bahkan, ia merupakan semak belukar, tidak dapat dipergunakan selain sebagai bahan anyaman.

Baca juga tentang kuliner lezat, khas Aceh Tengah: Ikan Depik

Mula-mula daun Pandan diambil dari batangnya. Daun yang dipakai adalah yang sudah tua, panjang daunnya 1,5 hingga 2 meter, agar kualitas tikarnya kuat dan bagus. Setelah durinya dibersihkan, lalu dijemur hingga benar-benar kering. Kemudian, disayat berdasarkan alurnya seukuran lebih kurang 0,5 cm agar bisa dianyam. Pandan kering ini kemudian direbus lagi hingga lunak. Setelah itu kembali di jemur. Jika pengrajin menginginkan corak yang variatif, dapat dicelupkan kedalam air panas yang telah dicampurkan pewarna. Setelah beberapa saat, diangkat, lalu dijemur kembali hingga kering.

Saya sering mendapati perdu Pandan di daerah saya, sayangnya saya sendiri tidak punya keahlian menganyam. Padahal, kalau saja saya bisa, tentu saja Pandan itu dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk. Bisa sebagai sumber pendapatan sampingan tentunya. Seorang yang kreatif pasti mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai komersial. Ezytravelers pasti tertarik dengan anyaman dari pandan ini, kan? Bentuknya unik dan macam-macam; tas, sandal, kipas, dll.

Perdu Pandan

Oia, satu hal yang saya anggap urgen dari keberadaan Tikar Pandan adalah keterlibatannya dalam prosesi pemakaman. Nah, lho, kok serem kedengarannya yak? Jadi begini, di tempat tinggal saya, sudah menjadi kebiasaan, setelah jenazah dikafankan dan hendak dibawa ke kubur, terlebih dahulu dibungkus dengan Tikar Pandan. Ini jenis yang khusus, yakni polos dan dua lapis. Kalau di kampung-kampung biasanya disebut; “Tika Dua Lapeh”.Memang tidak wajib, tapi itu sudah menjadi budaya. Saya lihat, nyaris disemua rumah duka yang saya layat, ada tikar itu untuk membungkus jenazah. Begitulah!

Tikar Pandan. Inventaris di rumah saya 😀

Buruan langsung terbang ke Aceh! Pesan hotel murah & Tiket pesawat murah. Wow! Ada Paket perjalanan wisata murah juga untuk Ezytravelers.

Kembali lagi mengenai Tikar Pandan, keunggulannya selain unik juga portable. Seperti yang sudah saya bicarakan sebelumnya; mudah dibawa-bawa. Kalau Ezytavelers mau camping, mau berlibur ke pantai, boleh bawa Tikar Pandan sebagai alas duduk nantinya. Untuk digelar di rumah pun bisa. Menarik sekali, bukan?



About

Muslimah. Gemar membaca dan menulis. Pegiat di Forum Lingkar Pena dan Gaminong Blogger. Kontributor beberapa media. Berkicau di @ainiazizbm, IG @ainiazizbeumeutuwah. Kunjungi saya di https://www.ainiaziz.com/


'Kreativitas Masyarakat Aceh; Tikar Pandan Serta Anyaman Menarik Lainnya' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool