Hari ini saya mau Mengunjungi Masjid Raya Labui, Masjid Kuno Aceh Pidie Peninggalan Raja. Katanya, di sana masih kita dapat melihat tongkat Po Teumeruhom. menurut pengakuan Tgk. Muhammad Yasin, Penjaga masjid. tongkat Po Teumeureuhom merupakan pemberian Raja Aceh, saya tidak tahu siapa nama rajanya. Karena tiap raja di Aceh Bergelar Po Teumeuruhom.
Saat baginda singgah di Pidie, beliau menancapkan tongkatnya di tanah ini dan menitahkan untuk membangun masjid, jadilah Mesjid raya Labui. Dalam masa pemerintahan kerajaan Aceh banyak mesjid dibangun. Mesjid Kuno Aceh, Masjid Raya Labui dibangun tahun 1612 M dan ketika singgah di kabupaten yang kini terkenal dengan kerupuk melinjo ini baginda raja meninggalkan sebuah tongkat kuningan yang berukuran panjang 1,2 meter dan berat lima kilogram serta bentuknya beruas-ruas seperti batang tebu.
Pada setiap kali bermara ke medan perang, Sultan Aceh menempuh jalan darat dengan berkendaraan gajah putih dan singgah pada tempat-tempat tertentu untuk menghimpun kekuatan.
Tapi tidak hanya tongkat raja saja tidak seru, di Jalan menuju Masjid Kuno Aceh berjejer penjual mie caluek yang enak. Para jamaah oh jamaah mampir disana dulu sebelum ke masjid. Makan mie sambil menunggu azan. Ada juga yang makan mie, sambil melihat penjualnya yang berbeda jenis kelamin. Astagfirullah.
Yang membuat saya kembali lagi ke Masjid Kuno Aceh ini adalah, saya baru tahu sejarahnya kemarin. Katanya di sana ada tiga tongkat po teumeruhom. Satu di taruh dalam kaca dekat mimbar karena sudah tua, dan yang replika di pegang saat khatib berkhutbah, satu lagi dilempar ke sumur didepannya. Sehingga saat pertama mencapai masjid saya langsung ke sumur yang besar disamping masjid, untuk lihat adakah masih menancap tongkat bersejarah itu disana. Rupanya sumurnya sudah dangkal dan banyak batu-batu kerikil didalamnya, bonus ada ikannya juga. Tapi masih sama teksturnya dengan perigi tua lain yang bisa dilihat di Pesantren Al-Furqan Bambi, Dayah di Beutong pocut dan Masjid Po Teumeruhom di Busu.
Masjid yang kini menjadi favorit tempat menunaikan shalat jumat warga citizen dan netizen kota Sigli ini bisa menampung lebih seribu jamaah. Pemugaran terus dilakukan, Ezytravelers bisa menemukan kran air untuk berwudhu dimana-mana dan masjid ini sejuk walaupun di hari yang panas karena letaknya di pinggir sawah dan banyak pepohonan disekitarnya.
Setelah Jum’at saya bertemu dengan beberapa teman, orang desa di sini termasuk sekretaris Flp Sigli Rully Oon. Beliau mengenalkan saya dengan panitia masjid sampai ke Imum Syiek Masjid Labuy Tgk Muhammad Yasin Yunus.
Setelah mencuci tangan kami baru diperbolehkan mendekati tongkat Iskandar Muda ini. menurut Sang Imum Syiek mengatakan jangankan di poto, di pegang juga boleh. Saya terpesona dengan tongkat ini sehingga tak tahu harus tanya apa lagi sama Teungku Yasin yang sudah menjadi Imum Syiek Masjid Kuno Aceh ini sejak tahun 1982 ini.
Akhirnya asik poto-poto Masjid, Mimbar dan Tongkat. Saya jadi lupa tanya sejarahnya bagaimana. Beliau hanya mengatakan kalau po teumerehom itu badannya lebih besar dan lebih kekar dari kita-kita sekarang. Saya jadi teringat The Rock yang soleh saat Tgk Yasin bilang begitu.
Dulu Masjid Kuno Aceh ini satu-satunya masjid di Pidie ya ini. jadi masyarakat kalau pergi jum’at semua kesini. Termasuk yang dari Tangse, mereka sudah pergi ke Masjid sejak subuh supaya sampai kesini sebelum khatib naik mimbar. Karena, kalau khatib sudah naik mimbar kita tidak tercatat lagi oleh malaikat sebagai jama’ah Jum’at.
Bang Oon juga mengatakan, kalau masjid tertua ini dibangun dengan arsitektur unik sehingga saat azan, tiang-tiangnya memaksimalisasi suara muazzin hingga menggema sampai kepelosok desa. Ini sudah di teliti oleh ahli fisika … saya lupa, pokoknya ada sambungannya.
Buruan langsung terbang ke Aceh! Pesan hotel murah & Tiket pesawat murah. Wow! Ada Paket perjalanan wisata murah juga untuk Ezytravelers.
Mimbarnya juga istimewa. Arsiteknya langsung dari Cina. Mimbar ini dibuat oleh kaum yang Nabi Muhammad dalam haditsnya kita disuruh belajar sampai ke negeri itu, mimbar ini sudah ada sejak tahun 1612 M. Semoga Saya bisa suatu saat nanti khutbah disana dan bisa berlama-lama mengupas sejarah dan memegang tongkat Iskandar muda sambil membaca rukun dua Al-khutbah. Aminn!!
'Masjid Raya Labui, Masjid Kuno Aceh Pidie Peninggalan Raja' have no comments
Be the first to comment this post!