Jalan menuju Kreung Raya, Aceh Besar memang selalu menyenangkan. Apalagi saat kita melintasi daerah perbukitan Lamreh. Pohon-pohon jamblang yang merupakan “anggurnya orang Aceh”, tumbuh satu-satu di tanah perbukitan itu. Lalu saat kita berada di atas puncak bukit, kita bisa menyaksikan indahnya laut dari Selat Malaka. Sejauh mata memandang, mampu menghadirkan ketenangan
Ada sensasi sendiri saat berkendaraan dan menyaksikan pesona bukit Lamreh yang demikian. Namun siapa yang menduga? Di balik keindahannya itu, ternyata Bukit Lamreh menyimpan nilai historis yang penting terhadap Aceh. Karena di sini, ratusan tahun silam pernah berdiri Kerajaan Lamuri yang merupakan cikal bakal lahirnya Kesultanan Aceh.
Sore itu, setelah puas mandi-mandi di pasir putih pantai Lhok Me. Saya bersama teman-teman mencoba untuk mencari jejak kerajaan Lamuri ini. Lokasi situs Kerajaan Lamuri ini berada sekitar 3 KM dari pelabuhan Kreung Raya. Lalu di sana, ada sebuah papan bertuliskan situs kerajaan Lamuri.
Kami pun menelusuri jalan itu. Kondisi jalannya berbatuan dengan jarak sekitar 1 Km ke dalam. Sesampainya di sana, saya awalnya bingung karena tak ada tanda-tanda peninggalan sejarah di sini. Tiba-tiba datanglah seorang bapak menemui kami. Ia adalah pemilik kandang-kandang kambing di tempat itu.
“Ayo ikut saya, makamnya ke sana lagi,” ucapnya setelah kami menjelaskan maksud kedatangan kami ke tempat itu.
Ia membawa kami ke jalan yang penuh semak. Lalu naik ke sebuah bukit kecil. Saya pun terkejut karena tiba-tiba menemukan makam-makam kuno yang berserakan. Tak terawat di antara semak-semak. Saat sampai ke atas bukit, kami menemukan makam lainnya. Dengan rupa batu nisannya yang khas.
Saya pun mematung. Terdiam menyaksikan makam ini menyepi di tempat seperti ini. Lalu saat pandangan saya arahkan ke Selat Malaka yang tenang. Diam-diam hadir sebentuk perasan lain, saya bisa merasakan betapa hebatnya Kerajaan Lamuri di masa silam. Cerita-cerita yang mengungkapkan kehebatan kerajaan ini, tampaknya meman benar adanya.
Karena kalau kita membuka sejarah, kerajaan Lamuri dulunya adalah penguasa Selat Malaka ini. Saya bisa memahami itu, sebab ketika saya berada di atas ketinggian bukit ini, saya bisa melihat secara luas perahu-perahu nelayan di perairan Teluk Kreung Raya ini. Ataupun perahu lain yang melaut di Selat Malaka.
Lokasinya memang sangat strategis. Mungkin seperti inilah dulu Kerajaan Lamuri memantau kapal-kapal musuh yang melintasi Selat Malaka.
Kerajaan ini menegaskan identitasnya sebagai Kota Bandar atau pelabuhan yang sangat maju. Saat itu, Lamuri juga menjadi pusat penyebaran agama Islam dan perdagangan. Kerajaan Lamuri menjadi segi tiga emas bersama dua kerajaan lain yaitu Kerajaan Barus dan Samudra Pase.
Menurut beberapa sumber, Kerajaan Lamuri berjaya cukup lama yaitu sekitar 6 abad. Terhitung sejak tahun 900 M hingga 1513 M. Kerajaan ini berakhir setelah menyatu dengan kerajaan Aceh lainnya yang kemudian dikenal dengan Kesultanan Aceh Darussalam. Luas jangkauan kekuasaan Lamuri ini pun cukup luas. Mulai dari pantai hingga kawasan pedalaman di Kabupaten Aceh Besar.
Mau jalan-jalan? Temukan berbagai pilihannya di sini: tiket pesawat banda aceh, tour murah, dan hotel
Dalam lintasan sejarah Aceh, Kerajaan Lamuri memang tak bisa dilupakan. Karena kerajaan ini berada dalam tiga peradaban yaitu prasejarah, Hindu/Budha hingga masuknya islam. Namun kini, seperti makam yang saya saksikan itu. Sejarah kehebatan Kerjaan Lamuri itu terbenam bersama jejak arkeologisnya di dalam tanah seluas 200 hektare di perbukitan Lamreh ini.
Nama Lamuri memang masih asing bagi telinga sebagian orang. Hingga tahun 2014 silam, Lamuri tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media massa. Pasalnya saat itu, Pemkab Aceh Besar sempat berencana untuk menjadikan tempat ini sebagai kawasan olahraga golf.
Rencananya, proyek kontroversial itu akan dikerjakan ole investor dari Cina. Beruntung, gagasan itu mendapat protes keras dari berbagai kalangan khususnya pemerhati sejarah. Sehingga rencana tersebut lenyap dari perbincangan.
Di bukit Lamreh saya hanya menemukan jejak-jejak kecil kerajaan Lamuri. Ada kekaguman sekaligus kegelisahan. Padahal, jika dikelola dengan baik, kawasan ini bisa menjadi objek wisata yang sangat mejanjikan. Situs Kerajaan Lamuri ini saja memiliki nilai sejarah yang tinggi, dan tentu saja sangat potensial untuk menarik para wisatawan. Lagi pula sejarah dan wisata, sejatinya adalah dua hal tak bisa dipisahkan.
'Mencari Jejak Lamuri di Perbukitan Lamreh Aceh Besar' have no comments
Be the first to comment this post!