Mengenal Motif Batik pada Handicraft Aceh yang Mendunia

Motif batik pada Handicraft Aceh semakin dikenal dunia, setelah sebuah acara yang paling tersohor di Amerika Serikat yaitu Oprah Winfrey Show, yang pada tahun 2010 menampilkan salah satu produk asli dari Negeri Serambi Mekkah ini yaitu tas aceh.

Oprah Winfrey, sang pembawa acara dengan kulit hitam serta rambut kriwil itu, dengan bangganya menunjukkan Handicraft Aceh ini kepada pemirsanya. Sebagai orang Aceh, tentu saja saya turut bangga karena produk ini berhasil menarik perhatian para tokoh ternama dunia.

Motif batik pada Handicraft Aceh juga sempat mencuri perhatian dunia, yaitu pada acara Konvensi Asosiasi Tato Nasional ke-33 yang berlangsung di Kota Cincinnati, Ohio, Amerika pada 2002 silam. Saat itu, tanpa sengaja seorang fotografer memotret pengunjung yang mengenakan tas motif Aceh.

Motif batik pada Handicraft Aceh memang memiliki corak yang unik. Garis-garis benangnya tak sekadar goresan, tapi memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kearifan masyarakat Aceh. unsur yang paling kuat melekat pada motif Aceh adalah unsur alam serta budaya, hal ini terlihat dari paduan warna yang cerah seperti merah, kuning merah muda dan lainnya.

Maka jika diperhatikan, motif batik pada Handicraft Aceh bentuknya memang cukup eksotis dan memiliki cita rasa seni yang tinggi. Nah, berikut ini jenis dan makna dari motif batik Aceh:

Pertama, Motif Pintu Aceh

Motif Pintu Aceh adalah salah satu motif yang paling banyak dikenakan dalam Handicrat Aceh seperti tas, dompet, perhiasan, hingga baju. Filosofi dari motif pintu aceh adalah, mencerminkan kepribadian masyarakat Aceh sendiri yaitu tersirat pada rumah adat Aceh yang memiliki pintu yang rendah. Sehingga kalau kita hendak masuk ke rumah orang Aceh, harus menundukkan kepala terlebih dahulu.

Filosofi dari bentuk pintu yang demikian adalah, cerminan prilaku orang Aceh yang tidak mudah terbuka kepada orang asing. Namun, jika orang asing/tamu tersebut bersikap hormat dan menjaga tata krama, maka orang Aceh pun akan senang hati menerimanya. Bukan tidak mungkin, tamu tersebut akan diperlakukan layaknya saudara kandung sendiri. Bahkan, menurut cerita, orang Aceh rela memotong ayam satu-satunya demi menyenangkan tamunya. Begitulah orang Aceh jika hatinya telah terbuka, sehingga rela melakukan apapun untuk menjadi tuan rumah yang baik.

Kedua, Motif Bungong Jeumpa

Bungong Jeumpa merupakan bunga khas dari Aceh. Maka bunga yang harum ini telah menjadi icon dari identitas Aceh, seperti dalam lagu daerah yaitu lagu Bungong Jeumpa yang cukup terkenal. Begitu pula dalam Handicraft Aceh, gambar Bungong Jeumpa menjadi ciri khas dalam motif batik Aceh. filosofi dari motif ini adalah, mengesankan tentang alam Aceh yang indah dan alami. Secara tak langsung pula, menyiratkan bahwa hubungan orang Aceh dengan alamnya terjalin harmonis.

Ketiga, Motif Rencong

Pernah dengar rencong? Ya, rencong adalah senjata tradisional dari masyarakat Aceh. Di zaman penjajahan dulu, rencong adalah senjata yang selalu melekat di pinggang pejuang Aceh. Maka Senjata yang mirip belati ini, juga telah menjadi icon dari identitas provinsi Aceh. Kita tentu sering mendengar, Negeri Bumi Serambi Mekkah ini sering disebut dengan nama Tanah Rencong.

Senjata Tradisional Aceh ini memiliki bentuk yang unik. Dalam beberapa literature menyebutkan, bentuk rencong menggambarkan tulisan basmallah. Karena kekhasannya ini pula, dalam Handicrat Aceh motif rencong pun turut menghiasi.

Makna dari motif rencong adalah, menggambarkan kebesaran orang Aceh. selain itu, motif ini juga menyiratkan makna keberanian dan jiwa kepahlawanan para pejuang Aceh di masa perjuangan melawan penjajah dulu.

Keempat, Motif Tolak Angin

Motif lain yang menggambarkan kearifan hidup orang Aceh adalah motif tolak angin. Motif ini terinpirasi dari banyaknya ventilasi dari rumah adat Aceh dengan bentuknya yang cukup unik. Maka motif batik tolak angin juga sering melekat dalam beberapa Handicraft Aceh.

Sementara makna yang terisrat dari motif ini adalah, tentang sikap hidup orang Aceh yang mudah menerima perbedaan. Baik itu prinsip hidup ataupun budaya. Seperti angin yang keluar masuk dalam ventilasi rumah adat Aceh, begitu pula kepribadian orang Aceh yang terbuka dan menghargai setiap sesuatu yang baru.