Aceh terkenal dengan pantainya yang sangat indah dengan pesonanya yang berbeda di setiap pantai. Tak heran jika pantai di Aceh menjadi destinasi wisata pilihan bagi warga lokal maupun para wisatawan lokal maupun mancanegara disaat hari libur tiba.
Salah satu pantai yang menjadi incaran untuk dikunjungi adalah Pantai Syiah Kuala. Dinamakan Pantai Syiah Kuala, karena pantai ini berada di dekat Makam Syiah Kuala yang juga merupakan objek wisata ziarah yang tak pernah sepi oleh pengunjung. Syiah Kuala adalah seorang ulama besar Aceh yang sangat kharimastik, dengan hasil pemikirannya yang sering dijadikan referensi untuk memperdalam agama khususnya agama Islam.
Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota membuat destinasi ini sangat diminati. Hanya perlu lurus saja dari arah jambotape melewati simpang MAN model hingga akhirnya menemukan komplek Makam Syiah Kuala.
Pemandangan menuju Pantai Syiah Kuala dari arah jambotape juga tak kalah menarik untuk dinikmati. Tambak-tambak penduduk yang dihiasi dengan tanaman-tanaman mangrove serta kapal nelayan yang tertambat di sungai menjadi hiburan tersendiri, ditambah lagi dengan semilir angin yang berhembus menambah kesejukan.
Begitu sampai di Pantai Syiah Kuala anda akan disambut oleh beberapa pedagang yang menjajakan aneka makanan dan minuman ringan pelepas dahaga, meskipun ada juga pengunjung yang membawa bekal langsung dari rumah, yang akan disantap setelah puas bermain air.
Banyak aktivitas pengunjung yang terekam di pantai ini. Beberapa pasangan muda, menyusuri pantai dengan bergandengan tangan. Ada juga rombongan keluarga yang sengaja membawa tikar untuk bersantai dan menaruk barang bawaan, sambil mengamati anak-anak kecil yang berlari diantara demburan ombak. Senyum ceria terpancar di wajah mereka, menyiratkan rasa bahagia karena bisa berenang bersama keluarga sambil bermain air, dan pasir sepuasnya.
Berbeda dengan kebanyakan pantai lainnya yang memiliki pasir bewarna putih. Pantai Syiah Kuala memiliki pasir bewarna hitam karena mengandung mineral dengan dominasi unsur besi, yang dapat diuji dengan menggunakan magnet. Tinggal dekatkan magnet ke pasir, pasti banyak mineral yang mengandung unsur besi yang tertarik oleh magnet. Tak heran jika pantai ini juga menjadi objek penelitian untuk dijadikan bahan skripsi atau diskusi.
Pantai Syiah Kuala makin mempesona ketika matahari mulai terbenam. Para pemburu senja mulai mengeluarkan kameranya masing-masing untuk mengabadikan semburat jingga yang sangat menawan dengan latar beberapa perahu nelayan yang berseliweran dan pulau Sabang yang tampak di kejauhan. Sungguh pemandangan yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Kaki terasa berat untuk melangkah pulang melihat semburat jinga bersama terbenamnya sang surya di Pantai Syiah Kuala, namun apa daya kumandang adzan Magrib sebentar lagi akan bergema, sebagai isyarat bagi para pemburu senja untuk mengemasi barang bawaannya. Singgahlah lagi di lain waktu kemari, jika masih rindu dengan keindahan senja di Pantai Syiah Kuala.
'Menyusuri Senja di Pantai Syiah Kuala' have no comments
Be the first to comment this post!