Ingin menikmati gurame bakar, ikan nila asam manis atau ikan air tawar lain yang lezat sambil melihat pemandangan daerah pegunungan yang indah dan bebas polusi? Riung Gunung Jantho tempatnya. Posisinya yang sangat strategis di kaki bukit barisan membuat Riung Gunung menjadi tempat kuliner favorit keluarga. Apalagi untuk masyarakat Aceh Besar dan Banda Aceh, restoran yang dilengkapi dengan kolam ikan dan kolam renang itu menjadi tujuan wisata saat akhir pekan tiba.
Riung Gunung terletak di Jalan Langsat Desa Jantho Baru Kecamatan Jantho. Kenapa dinamakan dengan Jantho Baru? Karena pemukiman yang disana terbentuk setelah para transmigran dari Pulau Jawa di tempatkan di areal hutan Jantho. Nah, di kompleks transmigrasi inilah beberapa tempat wisata kuliner bisa ditemukan. Ada Adem Ayem, Rata Resto, dan Riung Gunung. Sayangnya, beberapa di antaranya terpaksa gulung tikar karena minim pengunjung. Maklum saja, Jantho terletak 55km dari Banda Aceh dan butuh waktu 1,5 jam untuk tiba ke sana. Meskipun ibu kota kabupaten, wilayah ini sangat sedikit penduduknya. Para abdi negara yang bekerja di kantor pemerintahan rata-rata tinggal di Banda Aceh. otomatis, setelah jam kantor usai, mereka kembali ke rumah masing-masing.
Untuk tiba ke Riung Gunung, kita bisa menumpang bus Jantho Express atau mobil penumpang L300. Sayangnya, bus Jantho Express yang ongkosnya hanya 5000 rupiah dari Banda Aceh itu cuma beroperasi pada hari kerja. Sedangkan L300 yang ongkosnya Rp 20.000 per orang bisa ditumpangi setiap harinya. Lebih seru tentu kalau kita menggunakan kendaraan pribadi baik itu sepeda motor atau mobil. Saya dan keluarga lebih senang menggunakan sepeda motor untuk berpelisiran ke daerah ini.
Ketika sampai di restoran dan membaca papan namanya saya langsung teringat pada objek wisata yang ada di Puncak, Jawa Barat yang memiliki nama yang sama yaitu Riung Gunung. Mungkin sang pemilik restoran ini sengaja memilih nama tersebut untuk menunjukkan bahwa restoran ini adalah tempat berkumpul siapapun sambil menikmati pemandangan alam pegunungan Jantho.
Desain restoran ini juga terlihat alami. Bambu kuning dan pohon markisa yang tumbuh subur meneduhkan siapa saja yang beranjak masuk ke dalamnya. Beberapa pondok lesehan juga dibangun di atas kolam ikan. Para pelanggan bisa memancing sendiri ikan yang akan disantapnya. Ada ikan mas, mujair, gurami, dan nila.
Karena sudah terlanjur kelaparan, saya dan suami memilih untuk memesan ikan gurami bakar yang sudah tersedia saja. Sedangkan pengunjung lain terlihat begitu asyik melemparkan kail ke dalam kolam. Nah, sambil menunggu pesanan datang, kami juga ikut memancing ikan di kolam bawah lesehan tempat kami duduk. Yiha! Hanya dengan umpan kelapa muda serut saja ikan mujair kecil dengan mudahnya terperangkap di pancingan.
Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu, pesanan pun datang. Gurami bakar dengan sambal kecap, kangkung tumis, dan sebakul kecil nasi. Dari aromanya saja hidangan di depan kami sudah menggoda begitu pun dengan rasanya. Yummy. Lapar dan dahaga langsung lenyap seketika setelah menghabiskan sebakul nasi dan setengah kilo gurami juga segelas besar kelapa muda.
Soal harga juga bisa dibilang sangat ekonomis. Misalnya saja gurami bakar pesanan kami hanya Rp 65.000/ setengah kilogram. Selain dibakar, ikan-ikan air tawar itu ada juga yang digoreng dan dimasak asam manis. Tinggal pilih saja mana yang kita sukai.
'Riung Gunung, Tempat Makan Paling Asyik di Jantho' have 2 comments
July 22, 2024 @ 12:07 am Yudi Randa
alamaaaaaaak…. baru aja yudi ngetik judul, eh udah keduluan ama yang empunya tulisan dari 2013 hiks
April 30, 2024 @ 11:21 pm Irwan
Pesan makanan 2 jam baru diantar.