Kota Banda Aceh yang berpenduduk sekitar 220 ribu jiwa mayoritas beragama Islam, tentunya hari-hari besar Islam diperingati dengan sangat meriah. Sebut saja pada saat Lebaran Idul Fitri atau lebaran Idul Adha yang dirayakan dengan melakukan takbir keliling kota dan tak lupa dilengkapi dengan adanya pawai obor.
Tak hanya lebaran, dalam menyambut ramadhanpun di Kota Banda Aceh selalu disambut dengan adanya karnaval atau pawai keliling kota dengan didukung oleh berbagai kalangan, baik dari pemerintah, pelajar maupun dari kalangan organisasi keislaman.
Pada 2 tahun terakhir ini pemerintah kota Banda Aceh berupaya mewujudkan sebuah Visi menjadikan Banda Aceh menjadi kota Madani, dimana berbagai program dilakukan untuk meningkatnya kualitas keagamaan individunya. Salah satu pendekatan konkrit yang dilakukan pemerintah Kota adalah dengan melarang perayaan peringatan tahun baru masehi.
Selanjutnya langkah lain yang diambil adalah dengan menggalakkan dan memeriahkan berbagai perayaan keagamaan. Salah satu yang paling menyedot anemo masyarakat kota Banda Aceh adalah perayaan 1 Muharam atau lebih dikenal dengan perayaan tahun baru Islam.
Tahun baru Islam atau Hijriah ini diawali ketika Nabi Muhammad SAW Hijrah atau berpindah dari kota Mekkah ke Kota Madinah guna melakukan perubahan dan menjadikan Agama Islam lebih baik. Hal itu juga lah yang menjadikan tahun baru Islam ini kerap dimaknai dengan berbagai harapan agar menjadikan kota Banda Aceh menjadi kota yang lebih baik.
Pawai karnaval di kota Banda Aceh ini biasanya dimulai sejak pukul delapan pagi dengan titik start/finish di lapangan Blang Padang. Rutenya melintasi kawasan taman sari, pendopo Gubernur Aceh, Museum Aceh, kawasan Simpang Surabaya, Jambo Tape, Simpang Lima, Masjid Raya Baiturrahman dan kembali ke Lapangan Blang Padang.
Untuk kostum pada acara karnaval ini biasanya bertemakan budaya dan peradaban Islam, sebut saja pakaian adat dari berbagai wilayah di Indonesia, pakaian muslim khas timur tengah, pakaian wanita muslimah dengan berbagai padupadan, hingga pakaian penuh bunga-bunga layaknya karnaval di brazilia namun tetap dengan nilai-nilai Islam.
Tak jarang juga peserta karnaval membawa berbagai properti seperti miniatur Ka’bah, miniatur masjid, bahkan ada juga peserta yang membawa satu pasukan drum band lengkap dari sekolah mereka.
Pada saat karnaval ini biasanya kota akan menjadi setengah “lumpuh”, jalan yang menjadi rute perjalanan dipenuhi tidak hanya oleh para pengunjung, namun momen ini juga dimanfaatkan oleh para pedagang keliling/ pedagang kagetan untuk meraup keuntungan di tahun baru.
Pada tahun ini, 1 Muharram 1437 H Insya Allah akan jatuh pada hari kamis 15 Oktober 2015, jadi bagi anda yang ingin merasakan bagaimana serunya perayaan tahun baru Islam di Banda Aceh dapat segera merencanakannya jauh-jauh hari.
'Serunya Tahun Baru Islam di Banda Aceh' have no comments
Be the first to comment this post!