Bicara wisata yang ada di Aceh Besar memang tak pernah ada habisnya. Ada saja tempat wisata yang memiliki keunikan atau ciri khas masing-masing. seperti halnya primadona yang terletak di tengah hutan ini ; waduk Keuliling. Banyak orang yang mengenal waduk ini dengan sebutan waduk indrapuri. Dulu memang waduk ini masuk dalam kawasan atau kecamatan Indrapuri. Namun semenjak adanya pemekaran wilayah, waduk ini berpindah tangan menjadi kepemilikan kecamatan Cot Glie.
Dari Banda Aceh kita harus menempuh jarak lebih kurang 30 km untuk bisa sampai di sini. Jalanan yang bisa dilewati pun tergolong bagus. Tidak ada lobang atau yang sebangsa dengannya. Dari banda Aceh anda bisa langsung menyusuri jalan Medan-Banda Aceh yang bisa di bilang tolnya orang Aceh. Jadi sangat mustahil tidak ada yang tahu jalan yang satu ini jika anda bertanya kepada masyarakat setempat.
Setiba di kawasan Cot Glie, dari ruas jalan Medan-Banda Aceh akan ada papan penunjuk arah menuju waduk yang terletak disebelah kanan jalan. Selanjutnya tinggal ikuti saja jalan tersebut. Dari jalan utama Medan-Banda Aceh anda harus berkendara lagi lebih kurang 8 km. Hamparan perbukitan dan beberapa rumah warga akan terlihat sepanjang jalan masuk ke waduk.
Selanjutnya gerbang waduk akan menyambut kedatangan anda. Suguhan pemandangan waduk yang dikelilingi pegunungan, dengan air yang jernih akan siap memanjakan mata. Setelah berlelah-lelah menempuh jarak puluhan kilometer.
Biasanya waduk akan di padati oleh orang-orang pada akhir pekan. Mereka biasanya menghabiskan waktu disni untuk memancing atau sekedar santai, guna melepas penat. Pernah sekali saya ke waduk pada hari Senin. Waduknya kosong melompong. Hanya saya berdua dengan kawan. Jadilah kami hari itu layaknya sang pemilik Waduk Keuliling.
Jika memang anda tidak suka dengan keramaian, sangat saya sarankan untuk datang pada selain hari libur. Misalnya hari senin. Suasana waduk yang tenang dan rimbun dengan pepohonan akan siap menepis semua perasaan gundah dan gelisah. Apalagi di sini banyak terdapat balai ukuran kecil untuk bersantai. Belaian angin sepoi-sepoi akan membuat anda menjadi sangat rileks bahkan bisa jadi tertidur.
Namun sayangnya anda tidak di izinkan berenang, apalagi dalam keadaan waduk yang sepi dari pengunjung. Memang tidak ada petugas khusus yang akan melarang anda berenang. Namun papan larangan berenang terpasang disetiap sudut. Di beberapa area waduk kedalamannya sangat dalam, bisa mencapai puluhan meter. Oleh karena itulah anda dilarang berenang di sini.
Di sini juga banyak terdapat warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman. Jadi anda tidak perlu cemas bakalan dehidrasi atau mati kelaparan. Tapi sayangnya warung-warung ini hanya buka pada hari sabtu dan minggu.
Dibalik pesonanya yang luar biasa. Menurut saya waduk ini sangat cocok untuk para penggila mancing dan untuk bersantai. Berbagai jenis ikan air tawar terdapat di sini. Seperti mujair, nila dan lain sebagainya. Jadi siapkan pancingan dan umpan maut untuk mendapatkan ikan terbaik waduk keuliling.
Bila anda sedang stres atau gelisah maka waduk juga menjadi tempat yang sangat bagus untuk menghilangkan stres. Dengan suasananya yang tenang dan tenteram akan membuat anda menjadi lebih rileks. Pada akhirnya alam mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang ada.
'Waduk Keuliling, Primadona di Tengah Hutan Cot Glie' have 2 comments
July 14, 2024 @ 7:48 pm Fardelyn Hacky
Bahasa apa itu Keuliling?
Atau, bahasa Aceh mana?
July 15, 2024 @ 6:34 pm Rahmat Aulia
Keuliling adalah bhsa aceh rayeuk kak eky. kalau dlam bhsa indonesia bermakna “keliling.”