Aceh Tamiang masih tergolong kabupaten baru di provinsi Aceh. Daerah multi etnis ini baru saja “lepas” dari Aceh timur pada tahun 2002. Sepintas, kondisi Kabupaten Aceh Tamiang sama seperti daerah Aceh lainnya. Tak ada yang istimewa.
Jika kita menuju Tamiang, sepanjang perjalanan yang terlihat hanyalah pohon-pohon sawit. Karena di Bumi Muda Sedia ini, julukan Aceh Tamiang, memang dikenal sebagai sentra produksi sawit Aceh. Pemandangan sawit yang demikian tampak monoton dan membosankan. Maka banyak orang mengira, Aceh Tamiang tak ada menariknya. Sulit sekali menemukan objek wisata di sini?
Tapi tunggu dulu. Anggapan Aceh Tamiang yang ada hanyalah sawit, tak sepenuhnya benar. Karena sebenarnya, daerah ini juga memiliki potensi wisata yang tak kalah menariknya. “Surganya Aceh”, justru bisa kita temukan di sini. Di mana? Nun jauh di Tamiang Hulu sana. Anggapan keliru sebagian masyarakat itu, karena potensi wisata ini masih belum terungkap dengan baik.
Oleh karena itu, jika kita tiba di Tamiang jangan hanya bermain di kotanya saja, tapi cobalah mengunjungi kawasan Hulu Tamiang. Karena di sana, kita akan menemukan begitu banyak objek wisata yang menawan. Semua anggapan tentang Tamiang yang membosankan, akan menguap begitu kita melihat keindahan alam di Tamiang Hulu ini.
Secara geografis, Tamiang Hulu letaknya memang berbatasan langsung dengan Kawasan Ekosistem Lauser. Kawasan Taman Nasional dengan luas 1.094.692 Hektar ini, telah dikenal luas oleh dunia dengan keindahan alam dan kekayaan ekosistemnya. Maka masyarakat Aceh Tamiang sangat bersyukur, karena “sepotong surga” Ekosistem Lauser itu ada di Tamiang.
Sehingga daerah ini menyajikan beragam keindahan alam yang menarik untuk dikunjungi. Hutan-hutannya masih lebat dan alami. Ada dua sungai besar yang mengalir dari Tamiang Hulu ini yaitu sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Sungai Simpang Kiri dan Kanan), lalu Sungai Kaloy. Kedua sungai inilah yang mengalir melewati Kota Kuala Simpang hingga bermuara di hilir Tamiang.
Dengan kondisi geografisnya yang demikian, maka Tamiang Hulu memiliki beberapa objek wisata alam unggulan. Untuk Air Terjun saja, daerah ini punya beberapa lokasi yang wajib kita kunjungi seperti air terjun Tingkat Tujuh simpang kiri, Air Terjun Sangkapane, Air Terjun Pintu Kuari atau Air Terjun Tebing Lumut. Setiap air terjun memiliki daya tariknya tersendiri.
Selain itu, ada pula wisata goa yang cukup eksotis seperti Goa Walet. Tidak hanya itu, karena Tamiang Hulu menjadi daerah sumber mata air Aceh Tamiang. Maka di tempat ini pula kita akan menemukan banyak objek wisata air yang menarik. Sebut saja pemandian Gunung Pandan yang selalu ramai di kunjungi wisatawan. Airnya yang jernih dan sejuk, membuat orang rela lama-lama berendam di tempat ini.
Lalu, ada pula wisata air lain yang tak kalah menariknya yaitu Kuala Paret. Objek wisata yang satu ini semakin dikenal setelah foto-fotonya bertebaran di dunia maya seperti di Instagram. Tahun 2015 lalu, saya sempat pergi ke objek wisata yang satu ini. Ketika itu, Kuala Paret belum terlalu ramai dikunjungi.
Tempatnya memang jauh yaitu sekitar tiga jam perjalanan dari Kota Kuala Simpang. Tapi begitu sampai di sini, segala keletihan selama perjalanan terbayar lunas. Kuala Paret benar-benar menakjubkan. Airnya yang berwarna kehijauan itu, mengalir deras dari selah-selah batunya yang eksotis.
Sekarang, akses menuju Tamiang Hulu sudah mudah. Pemerintah telah membangun jalan beraspal dari desa Semadam hingga ke Pulau Tiga ataupun ke Simpang Kiri. Lebaran kemarin, saya bersama istri sempat kembali menjelajahi daerah ini. Kami juga sempat melewati beberapa jembatan gantung yang cukup memacu adrenalin.
Ada 9 desa yang bermukim di Kecamatan Tamiang Hulu yaitu Desa Alur Tani I, Alur Tani II, Bandar Khalifah, Bandar Setia, Harum Sari, Perkebunan Pulau Tiga, Kaloy, Rongoh dan Wonosari. Suka Jawa dan Tamiang mendominasi daerah ini. Masyarakat di sini juga dikenal cukup ramah. Mereka cukup terbuka dengan pendatang baru, yang penting kita tetap berprilaku sopan dengan menjaga tata karma.
Segenap objek Wisata di Hulu Tamiang ini, masih belum terungkap dengan baik. Beberapa objek wisata juga masih dikelola secara tradisional oleh penduduk setempat. Perhatian pemerintah terhadap potensi wisata di sini, memang masih minim. Padahal, Tamiang Hulu bisa menjadi icon pariwisata Aceh Tamiang. “Sepotong surganya” Aceh itu justru ada di sini.
'Wisata (Tak) Terungkap di Hulu Aceh Tamiang' have 5 comments
October 6, 2024 @ 9:53 am Efriyanti
Waaah, kalau ada kesempatan, jalan2lah dulu awak ke Tamiang
October 14, 2024 @ 8:47 am Ibnu Syahri Ramadhan
Tentu, dan mampirlah ke rumah kami 😀
October 6, 2024 @ 7:47 pm rio
Very Touching
October 14, 2024 @ 8:48 am Ibnu Syahri Ramadhan
One man one touch
October 14, 2024 @ 1:59 am Irvan usman
Kalau ke arah air terjun kaluk pakis atau goa batu 3 dimana ya bg kalau boleh tau