Hutan Kota BNI, Miniatur Hutan Hujan Tropis di Banda Aceh

Kota Banda Aceh adalah satu dari beberapa kota di Indonesia yang memiliki konsep Green City. dimana target dari pemerintah adalah memiliki ruang terbuka hijau sebesar 30 % dari luas kota Banda Aceh. Saat ini kota Banda Aceh sudah memiliki ruang terbuka hijau sebesar 21 % yang terdiri dari beberapa taman yang tersebar di berbagai lokasi. Namun yang paling luas dan populer adalah Hutan Kota BNI Banda Aceh.

Mungkin yang terlintas di kepala kita ketika mendengar kata hutan adalah tempat penuh pohon yang terletak di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk. Namun, hal itu tidak berlaku untuk hutan kota BNI Banda Aceh. Hutan kota yang berjarak 6 km dari pusat kota dan tak jauh dari simpang mesra sangat mudah dicapai bagi anda yang ingin mencari suasana nyaman di tengah hiruk pikuk kota Banda Aceh.

Anda bisa menuju kesana menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang biasa dikenal dengan nama “labi-labi” jurusan BandaAceh-Krueng Raya kemudian berhenti di tikungan menuju jembatan Krueng Cut dan dilanjutkan dengan sedikit berjalan kaki menuju Hutan Kota yang bersebelahan langsung dengan universitas Ubudiyah di desa Tibang. Hutan kota ini juga tak jauh lokasinya dari tempat wisata Alue Naga.

Hutan yang dibangun 2011 lalu di atas lahan seluas 7,15 Ha ini dibangun atas prakasa almarhum Mawardy Nurdin selaku walikota Banda Aceh melalui kerja sama Pemerintah Kota Banda Aceh, Bank Nasional Indonesia (BNI), Yayasan Bustanussalatin dan masyarakat Tibang.

Daerah yang sebelumnya berupa lahan rawa ini di kelola sedemikian rupa dan ditanami dengan berbagai tumbuhan. Ada 95 jenis pepohonan dengan jumlah total saat ini mencapai 3500 pohon termasuk tanaman buah dan tanaman langka.

Jalan setapak di Hutan Kota BNI Banda Aceh

Pengunjung akan dimanjakan dengan objek-objek menarik di hutan kota ini yang sayang jika tidak diabadikan. Dengan fasilitas berupa jembatan penyeberangan, jalur pejalan kaki, musholla, tempat wudhu, toilet, jembatan tajuk pohon (Ramp Canopy Trail), jembatan atas bakau (Magrove Boardwalk) area pepohonan, kolam bakau dan pembibitan, lapangan basket, juga taman tematik dan taman kontemplasi menjadikan tempat ini menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi.

Untuk memasuki area hutan kota kita harus melalui jembatan yang dibawahnya terdapat rawa kecil dengan air yang cukup jernih sehingga kita dapat dengan jelas menyaksikan ikan-ikan berenang di dalamnya. Setelah itu kita akan menemui anak panah yang tersusun membentuk lingkaran yang terpatri di lantai berisi informasi mengenai nama tempat dan jarak menuju ke sana dari tempat ini.

Tak jauh dari anak panah tersebut terdapat tugu berbentuk kubus dengan lebar satu meter dan tinggi 2 meter berisi beraneka informasi mengenai hutan kota mulai dari jenis tanaman hingga habitat burung yang ada disini. Serta lapangan basket merangkap menjadi lapangan futsal yang sering digunakan oleh anak-anak muda untuk sekedar mencari keringat di saat weekend tiba.

Kolam teratai salah satu taman tematik di Hutan Kota BNI

Rasanya belum lengkap jika berada disini namun belum menapaki jembatan tajuk yang menanjak. Jembatan tajuk ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena dari titik tertinggi jembatan yang terbuat dari kayu ini pengunjung dapat melihat beberapa pemandangan berupa pemukiman penduduk disebelah barat dan selatan. Tambak dan kampus swasta di sebelah timur serta jika cuaca cerah di arah utara terlihat pulau kecil yang menyembul yang kita kenal sebagai Pulau Weh.

Jembatan Tajuk di Hutan Kota BNI Banda Aceh

Usai menuruni jembatan tajuk terdapat beberapa fasilitas mainan seperti perosotan, jungkat-jangkit, ayunan, tangga berbentuk setengah lingkaran. Setelah itu kita dapat menyusuri jembatan atas bakau yang dibawahnya sering terlihat ikan kepala timah berenang bergerombol.

jembatan atas bakau (Magrove Boardwalk)

Hutan Kota BNI Banda Aceh selain sebagai sarana rekreasi, bermain dan olahraga sering juga digunakan oleh para siswa sebagai sarana pendidikan, khususnya yang berkenaan dengan lingkungan hidup.

Untuk memasuki kawasan Hutan Kota ini tidak dipungut biaya, namun jika anda membawa kendaraan pribadi cukup menyiapkan uang dua ribu rupiah saja untuk kendaraan roda dua dan lima ribu untuk roda empat sebagai biaya parkir.



About

Ibu dua anak yang suka mencoba hal-hal baru, blogger di www.khairiah.com, fb: hariekhairiah,twitter@hariekhairiah


'Hutan Kota BNI, Miniatur Hutan Hujan Tropis di Banda Aceh' have 3 comments

  1. July 4, 2024 @ 11:49 am Aini Aziz

    Keren, Kakak. Aini sering banget ke Huta Kota.

    Reply

    • August 2, 2024 @ 6:30 am Khairiah

      sama kok kita nggak pernah ketemu yaa

      Reply

  2. August 19, 2024 @ 3:20 pm Yuli Martunis

    Serunya neh di Hutan Tibang…..banyak edukasinya….

    Reply


Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool