Syahdan, di sebuahdataran tinggi Aceh, berdirilah sebuah kerajaan yang cukup di segani. Sang raja,memerintah dengan bijaksana. Bersamanya, bersanding seorang permaisuri dan putri yang cantik jelita. Sayangnya, raja hanya punya seorang putri. Tidak seorang putra yang akan mengantikan tahtanya kelak. Pukes namanya.
Ketika dewasa, Putri Pukes di pinang oleh seorang pangeran dari negeri tetangga. Menurut adat tanah Gayo kala itu, mempelai wanita harus bersedia ikut pengantin pria kemanapun sang pria tuju. Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Pesta meriah ala Tanah Gayo pun berlang-sung. Tetamu datang dari berbagai penjuru desa. Tidak lupa pula ditampilkan Tari Guel, Tari Reusam Beurume, dan Tari Putroe Bungsu. Semua tamu merasa terhibur. Acara pesta berlangsung tiga hari tiga malam.
Esoknya, menjadi hari dari segala hari bagi sang Putri. Dia harus rela ikut sang suaminya ke negeri tetangga. Pilu dan tangis mendayu-dayu menyelimuti hatinya. Tak kuasa ia menahan haru. Di peluk erat sang ibundanya. Tak ingin sedikitpun ia lepaskan. Tapi takdir sudah berkata. Adat harus di junjung tinggi. Sang putri harus mau ikut bersama sang suaminya.
Ketika akan berangkat meninggalkan rumahnya, ibundanya berpesan, “Wahai anakku Putri Pukes. Kini engkau telah dewasa, engkau telah bersuami. Kami telah mendidikmu dengan segenap kemampuan yang ada. Kini tempuhlah hidupmu dan jadilah dirimu sendiri. Kemesraan yang pernah ada antara kita kini akan berganti dengan kemesraan dalam bentuk yang lain. Selama dalam perjalanan kamu tidak boleh menoleh kebelakang, bukan, bukan itu tak sayang padamu. Tapi inilah yang harus kau jalani, Pukes.”
Ditengah perjalanan, rasa rindu akan kampong halamannya membuncah hebat. Tangisnya semakin mendayu memecah tawa para pujangga iringan pengantin. Membuatnya lupa akan pesan sang ibunda tercinta. Pukes tak tahan diri. Dia menoleh ke belakang. Melihat kampong halaman untuk terakhir kalinya.
Tiba-tiba, hujan turun dengan hebatnya. Angin sekencang badai bergulung-gulung bersamaan awan hitam yang pekat. Gayo merana kala itu. Sang suami pukes memutuskan untuk berteduh di sebuah goa. Bila-bila hujan tlah reda, mereka berniat melanjutkan kembali perjalananya.
Tapi, untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak. Kala sang pengawal menghampiri raja dan ratu yang saja menikah ini, ternyata mereka tidak menemukan seorangpun di dalam sana. Hanya sebuah batu yang berdiri ditengah goa yang terus menerus mengeluarkan air.
Menurut cerita, danau indah yang membentang di tengah kota Takengon, Aceh Tengah, berasal dari air mata sang putri yang menangis terus menerus. Di lain cerita, danau yang hijau tenang itu berasal dari hujan lebat yang melanda tanah tinggi Gayo kala itu. Kala sang putri melanggar janji sang ibundanya.
Danau Laut Tawar, atau danau Lut Tawar, yang bersanding cantik dengan tepian bukit-bukit berbalut hutan cemara dan kelapa menunai berbagai pujian dalam hati yang mengaguminya. Duduklah di pinggir tebing yang menjorok ke punggung danau. Sesaat setelahnya, hanya kesunyian dan ketenangan yang menghampiri. Hijau sejauh mata memandang, berpadu langit yang membiru di atasnya, dengan sedikit tumpahan putih dari awan-awan yang bercermin pada muka danau.
Tapi, setelah Pukes, siapa sangka ternyata si cantik jelita ini masih punya daya ledak tinggi. Bila suatu waktu, ia murka, maka legenda dari jaman colonial akan mencuat ke permukaan. Dalam perutnya, si cantik ini menyimpan kekuatan ledak yang sanggup meratakan kota Takengon. Bom nenas, senjata yang sudah berkarat, peluru, serta bom kecil yang sudah melekat di bebatuan. Semuanya ada di dalam perutnya yang rata bak agnes monica. Bukan hanya itu, bom AKTIF seberat 1,5 Ton ada didalamnya.
Begitulah, si cantik dari tanah Gayo ini begitu penuh misteri. Di balik semua kemisteriannya, dia tetap menatap bahagia kepada siapapun yang menjenguknya. Yang ingin melepas penat setelah berkendara selama 8 jam perjalanan.
Pun, bila lapar menyerang, maka sajian khas dari airnya yang sejuk dapat menemani perut kita yang telah menebar benih perang. Sebut saja, Ikan mas Asam Jeng, atau ikan depik. Si Depik ini, bertekstur garing dan lembut ini pun tak luput dari legenda. Ah, tapi biarlah. Biarlah semua legenda itu hidup. Menghiasi warna warni panorama danau Lut Tawar yang indah dan penuh misteri.
Jadi, bagaimana kalau anda datang kemari dan saksikan sendiri kecantikannya?
'Si Cantik yang Penuh Misteri dari Aceh Tengah' have 4 comments
July 3, 2024 @ 4:57 pm Fardelyn Hacky
Masya Allah yudiiii… cantik-cantiik kaliiii gambarnya >_<
Diambil pakai kamera itu yud? Iiiiih….cakeeeeeep
July 4, 2024 @ 2:15 am Yudi Randa
Alhamdulillah.. tapi itu cuma dari kamera poket kak. dan sayangnya lagi, file aslinya sudah hilang kak
July 3, 2024 @ 11:39 pm depz
gokil !!
indah nian!!
harus ke aceh nih sebelum mati
😀
July 6, 2024 @ 12:46 pm Yudi Randa
hehehe.. baiklah.. saya tunggu.. semoga kesampaian ya mas!! 😀