Aceh terkenal dengan khazanah adat dan budaya. Lebih dari pada itu, Aceh juga memiliki beraneka ragam makanan. Diantara beberapa menu yang lazim digadang-gadangkan adalah Gule Pliek, Asam Keueung, Kuah Beulangong, Sie Reuboh, Mie Aceh dan Timphan Asokaya.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang Timphan Asokaya. Panganan yang satu ini memegang peran yang sangat berarti dalam daftar makanan di Aceh. Kedudukannya setingkat di bawah Ranup Lam Puan (sirih). Sebagaimana halnya dihidangkan sirih untuk memuliakan tamu, hidangan Timphan Asokaya juga demikian. Bila berkunjung ke Aceh, jangan sampai tidak menikmati makanan khas yang satu ini
Timphan Asokaya juga merupakan kue nomor satu dihari raya, nyaris setiap rumah menyediakan kue ini dihari lebaran. Kenapa dikatakan ia istimewa? Karena disebutkan dalam sebuah pepatah Aceh ”Panghule kuweh, Timphan. Panghule piasan, Seurune Kale.” (Kue yang paling utama, Timphan. Hiburan yang paling utama, Seurune Kale.”
Tidak hanya itu, ia juga kerap dijadikan buah tangan saat seorang menantu bersilaturrahmi ke rumah mertuanya, silaturrahmi antara besan pun demikian. Di Aceh, dari dulu sampai sekarang memang kental sekali tradisi.
Sebagaimana namanya; Timphan Asokaya, hal yang membuat ia berbeda adalah adalah isi di dalamnya. Ia diisi dengan selai srikaya yang terbuat dari telur dan santan. Meskipun disebut Asokaya, bukan berarti kue ini hanya menjadi panganan untuk orang kaya. Semua kalangan bisa menikmatinya. Asokaya itu bermakna isi srikaya.
Kue ini juga dijajakan di setiap warung kopi yang ada di Aceh. Kita tahu bahwa Aceh adalah Land 1001 Coffe Shop. Jadi, sah dikatakan tidak afdhol, bila anda bertandang ke Aceh namun tidak menikmati kopi dan mencicipi kue yang satu ini.
Proses pembuatan Timphan Asokaya tidaklah rumit. Bahannya mudah didapatkan. Pembuatan Timphan Asokaya terdiri dari tiga tahapan. Pertama menyiapkan srikaya sebagai inti Timphan, kemudian menyiapkan tepung adonan, setelah itu barulah keduanya disatukan dalam bungkusan daun pisang.
Bahan srikaya terdiri telur ayam, gula pasir, santan kelapa kental, jintan manis (halus), vanili/ kayu manis. Sedangkan bahan adonannya hanya tepung ketan. Adonan bisa juga dicampurkan dengan labu tanah/ labu kuning, pisang, atau pun ketela juga bisa. Sesuai selera.
Tahapan pertama, kita buat dulu srikayanya. Sebab srikaya harus ditunggu dingin (suhu ruang) agar mudah saat diisi ke adonan. Cara membuatnya mudah, gula dan telur dicampur dan dikocok dengan mixer, setelah rata kemudian dimasukkan santan kelapa lalu dikocok lagi sampai merata. Bubuhkan sedikit jintan manis, vanili, dan kayu manis dan kocok lagi. Jintan dan vanili berfungsi untuk menghilangkan aroma amis telur.
Sesudah rata kemudian dikukus sampai matang. Boleh juga tidak dikukus, tapi dimasak seperti biasa. Hanya saja harus terus diaduk agar tidak hangus bahagian bawahnya. Sambil menanti srikayanya dingin, kita bisa siapkan adonan.
Cara membuat adonan pun mudah, labu tanah dipotong dadu, ditambah gula secukupnya dan sedikit garam untuk menguatkan rasa. Labu dimasak dengan santan sampai matang, diangkat dan dinginkan. Campur labu yang sudah matang tadi dengan tepung menjadi satu adonan (banyaknya tepung disesuaikan, sehingga dapat menjadi adonan yang baik). Pemasukan tepung ke dalam adonan dilakukan secara sedikit demi sedikit sehingga nantinya adonannya tidak keras (batat). Kemudian bentuk adonan menjadi bulat lebih kurang sebesar buah duku.
Setelah adonan, dan srikaya sudah siap, saatnya kita membungkus. Siapkan daun pisang muda sebesar kurang lebih 15 x 20 cm, lamuri dengan minyak goreng yang dicampur dengan mentega sedikit. Pipihkan adonan bulat tadi. Sesudah pipih masukkan masukkan srikaya ke dalam adonan dan dibalut. Bungkus Timphan tadi dengan daun yang rapi. Kukus sampai matang.
Selamat menikmati. Kalau tidak bisa buat sendiri, bertandanglah ke Aceh. Di sini, tersedia sepuasnya.
'Timphan Asokaya Aceh; satu dicicipi, pasti minta lagi' have 2 comments
June 25, 2024 @ 4:27 am khairiah
Mmmmm jadi ingin makan timphan
July 4, 2024 @ 9:54 am Nuraini
Hehehe.. Mari Kakak!