Bersepeda, Cara Lain Menikmati Tepian Kota Banda Aceh

Bersepeda, Cara Lain Menikmati Tepian Kota Banda Aceh
5 (100%) 1 vote

Banda Aceh adalah kota yang menarik. Karena kota ini memiliki karakteristik yang unik, kita bisa menjangkau ke mana pun bagian Ibu Kota Provinsi Aceh ini dalam hitungan menit. Pada sebelah barat, Banda Aceh dipeluk oleh garis-garis pantai yang indah. Sementara sebelah timurnya, kita masih bisa menikmati suasana perdesaan yang nyaman. Berbatasan dengan Aceh Besar, dengan ketimpangan pembangunan yang kontras membuat Banda Aceh kian menawan.

Bagi penduduk lokal menikmati seluk-beluk jantung kota Banda Aceh mungkin sudah terlalu mainstream. Apalagi saya, yang sudah sekian tahun tinggal di kota ini. Maka tak ada salahnya, kalau saya mencoba untuk menikmati sisi lain kota ini yaitu dengan menelusuri tepian kota Banda Aceh , salah satunya adalah dengan bersepeda.

Itulah rutinitas yang saya lakukan setiap kali weekand tiba. Bersepeda membuat saya bisa merasakan dua sensasi sekaligus. Pertama, saya bisa merasakan kebebasan. Sebab bersepeda membuat saya bebas memilih kemana pun saya pergi, tak ada yang membatasi. Jangkuan kayuhan sepeda saya itu hanya bergantung seberapa kuat tenaga yang saya miliki.

Sensasi lainnya, saya bisa merasakan lebih dekat bagaimana Banda Aceh tumbuh dan menyaksikan secara nyata kondisi masyarakat yang tersisihkan dari geliat pembangunan kota ini. Karena Banda Aceh dan Aceh Besar seperti dua anak dengan cara pengasuhan yang berbeda.

Jika Banda Aceh unggul dengan geliat pembangunannya, maka Aceh Besar justru unggul dengan kelestarian alamnya. Ya, alam yang terjaga adalah sisi positif dari geliat pertumbuhan ekonomi Aceh Besar yang dari tahun ke tahun tampaknya begitu saja.

Berdiri di pagar pembatas Bandara Blang Bintang

Akan tetapi, hal seperti itu pula yang membuat saya saat menelusuri tepian kota Banda Aceh dengan sepeda menjadi kian menarik. Sebab dua sisi kota yang sangat kontras tersebut, menimbulkan daya tariknya sendiri.

Misalnya, saat bersepeda saya bisa menyaksikan orang-orang kampung yang murni menikmati secangkir kopi di warung kopi tanpa jaringan wifi. Mereka bercerita tentang segala hal, saling bertatap muka tanpa dibatasi oleh laptop-laptop. Pemandangan seperti ini akan banyak kita temukan di tepian kota Banda Aceh. Orang-orang kampung itu, tumbuh menjaga tradisi meminum kopi yang sebenarnya. Maka setiap kayuhan sepeda selalu menyentak kesadaran lain.

Ada banyak rute menarik yang bisa kita lalui untuk menikmati dua sensasi tersebut. Salah satunya adalah rute Ulee Kareng-Alue Naga. Ini adalah rute favorit saya, biasanya saya start bersepeda dari Simpang Tujuh Ulee Kareng, lalu terus menelusuri jalan yang menuju Blang Bintang. Melintasi jembatan Cot Iri yang di kelilingi hamparan pemandangan yang menenangkan. Sebab di bawahnya mengalir Krueng Aceh yang jernih dan diapit oleh hijaunya kebun sayur masyarakat. Kalau kita melihat lebih luas, kita bisa menyaksikan Bukit Barisan nun jauh di sana. Gundukan bukit yang tak menentu itu menggoreskan kesan yang berbeda setiap kali memandangnya.

Rehat sejenak di jembatan Cot Iri

Rute ini terus berlanjut hingga ke Tungkop. Nah, di sepanjang jalan inilah kita bisa melihat hamparan sawah yang luas. Jika musim panen tiba, hamparan sawah tersebut bak permadani Persia yang dibentangkan begitu saja. Indah sekali. Udara di sepanjang jalan ini juga sangat sejuk karena masih banyak pepohan yang tumbuh di sana.

Rute yang mengesankan ini akan berakhir di Alue Naga. Sebuah kawasan pesisir di tepian Kota Banda Aceh. Hanya butuh waktu sekitar satu jam setengah jam untuk menuntaskan jalur sepeda ini.

Menutup perjalanan di pantai Alue Naga

Oh ya, Alue Naga adalah tempat yang tepat untuk menikmati sunset. Maka kalau kita perhatikan, setelah perjalanan panjang dengan menyaksikan sisi lain tepian kota Banda Aceh. Maka mengakhiri semua jalur tersebut di tepian pantai Alue Naga menjelang senja, lalu merenungi kembali apa yang telah kita saksikan. Membuat perjalanan hari itu sangat sempurna.

Ketika senja tiba di Alue Naga

(Visited 78 times, 1 visits today)


About

Anak Kampung yang rentan bahaya globalisasi | Suka jalan-jalan dan naik gunung | Penyuka film berbau Spionase | Fans setia Arsenal | www.ibnusyahri.com


'Bersepeda, Cara Lain Menikmati Tepian Kota Banda Aceh' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool