Jika suatu hari Anda berkunjung ke Banda Aceh, selain menelusuri wisata bahari dan kuliner Aceh, Anda saya rekomendasikan untuk mengunjungi beberapa Mesjid di kota Cut Nyak Dhien ini. Selain Mesjid Raya Baiturrahman yang merupakan mesjid kebanggaan rakyat Aceh, terdapat pula beberapa mesjid lainnya dengan nuansa arsitektur yang sangat memukau. Salah satunya adalah Mesjid Jamik Al-Wustha. Mesjid yang sudah dibangun sejak tahun 1980 yang silam ini, terlihat seperti bangunan mesjid yang berada di negara Turki dengan beberapa menaranya yang tinggi. Jika dilihat dari jarak kejauhan, mesjid ini juga terlihat seperti bangunan Disneyland di luar negeri.
Mesjid Jamik Al-Wustha terletak di Jalan Tgk. Nyak Arief, Dusun Rawa Sakti, Perumnas Jeulingke, Kota Banda Aceh. Mesjid ini berdiri kokoh di tengah-tengah padatnya penduduk di kawasan Jeulingke dan berhadapan dengan lahan kosong yang cukup luas. Di waktu yang akan datang, lahan kosong tersebut juga akan didirikan sebuah bangunan. Menurut penuturan Pak Safa Yusuf, yang kini tengah menjabat sebagai Kepala Dusun Rawa Sakti, mesjid yang mempunyai desain kubah Safa Marwah ini pun turut menjadi saksi bisu saat bencana Tsunami melanda Aceh. Ada beberapa kerusakan yang dialami Mesjid kebanggaan warga Jeulingke saat itu, sehingga harus direnovasi dengan biaya yang cukub besar.
Tanah tempat berdirinya mesjid ini merupakan wakaf dari salah seorang hamba Allah, dengan luas tanah sekitar 1.696 m2. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Mesjid ini diantaranya, beberapa perlengkapan shalat seperti mukena dan sajadah, sound system dan multimedia, papan informasi, mimbar,penyejuk udara/AC, kipas angin, pembangkit listrik/genset, kantor sekretariat, kamar mandi/WC, tempat wudhu, dan beberapa lemari yang berisikan puluhan Al-Qur’an, kitab serta beberapa piala penghargaan.
Mesjid Jamik Al-Wustha mempunyai 3 lantai. Lantai pertama digunakan untuk menampung para jamaah yang berdatangan dan untuk pengajian anak-anak di sore hari. Pengajian tersebut rutin diadakan dari hari Senin sampai hari Sabtu. Selain itu, terdapat pula pengajian yang dihadiri oleh kaum ibu-ibu, yang digelar setiap Jum’at sore. Lantai ke dua digunakan untuk para jamaah shalat Jum’at yang tidak mempunyai tempat di lantai dasar. Lantai ini juga digunakan untuk kegiatan Tahfiz Qur’an. Sedangkan di lantai ke tiga, hanya bagian permukaan mesjid yang berhiaskan beberapa menara. Pemandangan kota Banda Aceh, dapat dinikmati dari lantai ini. Terlebih lagi ketika suasana diiringi oleh angin sepoi-sepoi yang saling berkejaran.
Selain kegiatan rutin shalat berjamaah dan pengajian, terdapat pula kegiatan rutin lain setiap tahunnya, seperti peringatan tahun baru Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan peringatan malam Nuzul Qur’an seperti yang baru-baru ini diselenggarakan. Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh warga Jeulingke, namun dapat menghadirkan beberapa warga dari daerah lainnya.
'Bukan Disneyland, Melainkan Mesjid Kebanggaan Warga Jeulingke Banda Aceh' have 10 comments
July 10, 2024 @ 8:31 pm khairiah
Mesjid ini yaa yang kubahnya kelihatan dari jembatan tajuk hutan kota
July 10, 2024 @ 10:15 pm Nurhasanah
Hehe. Iya, Kak. ^^d
July 10, 2024 @ 10:26 pm Dora Asra
Cantik 😀
Apalagi kalo suasana malamnya
July 10, 2024 @ 10:49 pm Nurhasanah
Absolutely, bep ^^d
July 11, 2024 @ 5:08 am angel
Kayaknya nama kepala desanya ada yg salah deh..
July 11, 2024 @ 12:53 pm edi
Sy yakin pasti sejuk kali di dalamnya,aplagi bln puasa gini _^^_
July 11, 2024 @ 7:39 pm Nurhasanah
Kak Angel>> Ah, iya. Sanah silap Kak. Maksudnya Pak Safwan Yusuf. Huruf F nya ketinggalan.
July 11, 2024 @ 7:41 pm Nurhasanah
Pak Edi>> Benar sekali, Pap Edi. ^^
July 12, 2024 @ 6:46 am Nurhasanah
Kak Angel>> Huruf w kak, bukan f. =_=”
September 1, 2024 @ 10:25 pm Muizzul
Sayapun bangga bisa menjadi bagian dari Masjid ini,
dimana disinilah karakter saya dibentuk
Alhamdulillah.saya sangat bersyukur…
terimakasih telah membuat tulisan tentang masjid ini.