Kue Lebaran Khas Aceh

Penghujung Ramadhan, kita kembali merasakan uforia hari raya. Sambutan terhadap Idul Fitri ditandai dengan berdesakannya jama’ah di pusat perbelanjaan. Semua berduyun-duyun turun ke pasar untuk membeli baju hari raya. Sekalipun masih banyak baju lama, membeli baju baru itu harus adanya. Selain baju baru, ada satu hal lagi yang identik dengan hari raya, yaitu kue lebaran. Ya, tidak di desa tidak di kota, semua sibuk membuat kue untuk hari raya. Mau rumahnya akan ada tamu atau pun tidak, ketersediaan kue di meja tamu itu mutlak, tak boleh tidak.

Seperti di daerah saya (Aceh Besar) dalam seminggu ini. Sedari pagi kita sudah mengendus aroma harum yang sangat menggoda. Ibu-ibu mulai membuat kue di rumah masing-masing. Setidaknya ada lima jenis kue andalan, khas hari raya di Aceh. Selain Timphan Asokaya yang sudah barang tentu ada. Simak kue lebaran khas Aceh berikut ini.

  1. Seupet

Seupet - Sumber : peregrinatewhitme[dot]wordpess[dot]com

Seupet

 

Kue yang sangat diminati oleh warga Aceh dari masa ke masa. Seupet merupakan kue kering yang tidak melewati proses penggorengan. Rasanya enak, gurih seperti chip cryspy atau wafer. Bentuknya pipih bundar, selembaran yang kemudian dilipat menjadi berbentuk tiga segi sama sisi, adakalanya juga digulung membentuk terowongan seperti pipa.

Bahan baku pembuatannya sangat sederhana. Hanya tepung terigu, gula, telur dan santan kental. Semua bahan diaduk, dicampur jadi satu. Terlebih dahulu gula dan telur dikocok hingga putih/ berbusa, ditambah sedikit vanily untuk menghilangkan bau amis. Kemudian tambahkan tepung terigu dan santan kental secukupnya. Adonan berbentuk pasta yang tidak cair dan tidak pula terlalu kental kemudian dihimpitkan dengan cetakan khusus, dipanggang selama lima menit dengan api sedang. Bila telah matang, diangkat dan dalam kondisi panas segera dibentuk lipatan persegi atau digulung, jika tidak maka ia akan segera mengeras.

  1. Samaloyang

Samaloyang - Sumber : neckredrecipes[dot]blogspot[dot]com

Berbeda halnya dengan Seupet, Samaloyang dibuat dari tepung beras dan harus digoreng. Bahannya juga sederhana. Santan kental, gula dan garam secukupnya. Semua dicampurkan dan diaduk rata. Tidak boleh kental dan tidak boleh terlalu cair juga. Sperti membuat adonan peyek. Hanya saja cetakannya berbeda.

Ada cetakan khusus dari bahan logam. Semula cetakan tersebut direndam dalam minyak panas. Kemudian setelah cetakannya benar – benar panas, barulah dicelupkan ke dalam adonan. Namun tidak seluruhnya ditenggelamkan. Nah, karena kondisi cetakan panas, adonan segera melekat pada cetakan. Itulah yang kemudian dimasukkan ke penggorengan. Tidak lama, hanya satu atau dua menit, adonan akan terlepas dari cetakan dan terapung ke minyak. Sebab cetakannya harus digoyang-goyang agar mempermudah lepasnya, maka sebagian wilayah menyebut ini Kue Goyang. Rasa kue ini garing, manis dan renyah sekali saat dikunyah.

  1. Bhoi

Bhoi - Sumber : tciepiyoh[dot]blogspot[dot]com

Bhoi adalah bolu khas Aceh. Ukurannya tidak sebesar bolu pada umumnya. Bhoi dipanggang dalam cetakan berbentuk unik dan beragam. Ada Bhoi bentuk ikan, bentuk bintang, bentuk bunga dan macam -macam lainnya.

Meskipun bahannya tidak jauh berbeda, namun proses pembuatan Bhoi ini relative lebih rumit dari yang lainnya. Mebutuhkan waktu yang lama. Pertama telur dan gula dikocok hingga berbusa, ditambahkan tepung dan mentega secukupnya. Adonan terus dikocok hingga benar-benar mengembang. Adonan tersebut kemudian dituang kedalam cetakan dan dipanggang dalam oven, Hingga warnanya kuning kecoklatan barulah diangkat, pertanda Bhoi telah matang. Rasanya empuk dan manis.

  1. Preet

Preet dibuat dari tepung beras, garam, sedikut gula dan santan yang kental. Uniknya, untuk membuat adonan ini harus menggunakan santan yang hangat. Seperti pembuatan Putu Beras juga. Santan terlebih dahulu dipanaskan dengan diberi sedikit garam sebagai penguat rasa. Kondisi adonan tidak boleh cair, tidak boleh berbentuk pasta, tapi harus lebih keras dari itu.

Adonan dimasukkan kedalam cetakan; sebuah wadah berbentuk lesung yang diberi beberapa lubang pada bagian bawahnya, dan sebilah lainnya berbentuk alu. Kumudian ditekan hingga keluarlah adonan tersebut berbentuk mie, yang ditindih - tindihkan seperti pada gambar di bawah. Adonan yang telah dicetak, kemudian digoreng. Rasanya garing dan renyah.

  1. Keukarah

Nah, ini satu satunya kue yang membuat orang yang tak pernah melihatnya menjadi bingung. Bagaimana tidak, kue yang terlihat seperti sarang burung ini, nyaris tidak bisa diidentifikasi dimana urat pertamanya bermula dan berakhir. Ia terbuat dari tepung beras, gula dan air putih saja. Tapi rasanya, beuh! Tiada dua. Kriuk-kriuk dari gigitan pernama hingga habis. Dan pasti ingin makan lagi dan lagi. Karah enak juga dinikmati dengan eskrim.

Cetakan kue karah berupa sebelah batok kelapa yang telah diberi enam lubang pada bagian bawahnya, dipasang pada sepotong kayu sebagai gagang. Lubang seukuran pangkal lidi diameter 1 mm. Adonan tidak boleh terlalu cair, sebab akan buyar saat dititiskan ke minyak panas. Adonan dimasukkan kedalam wadah kemudian gegas diangkat ke atas wadah penggorengan, digoyang-goyang, bila adonan dalam minyak telah mencapai ketebalan tertentu, cetakan kembali diangkat. Hingga masaknya telah merata sisi atas dan bawah, kemudian dilipat menjadi berbentuk setengah lingkaran (seperti pada gambar di bawah). Setelah selesai dilipat barulah diangkat dari penggorengan.

Bagaimana, pasti penasaran kan dengan rasa tiap-tiap kue di atas. Makanya buruan, mumpung sedang moment lebaran, datang terus ke Aceh. Nikmati sepuasnya.

(Visited 65 times, 1 visits today)

About

Muslimah. Jama'ah di Forum Lingkar Pena dan Gaminong Blogger. Gemar membaca dan menulis, berkicau di @ainiazizbm, share gambar di IG @ainiazizbeumeutuwah, dan menoreh jejak hidup di tasbihaini.blogspot.com.


'Kue Lebaran Khas Aceh' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id