Gadis Aceh itu, mahal-mahal loh!
Iya, yang anda baca itu sama sekali tidak salah. Gadis Aceh itu bukan hanya terkenal dengan kecantikan parasnya, tapi juga terkenal akan kemahalannya. Apalagi bila anda sampai berani untuk jatuh cinta kepadanya. Maka, bersiap=siaplah untuk mengosongkan seluruh tabungan di rekening anda!
Istilah mahalnya gadis Aceh ini, sebenarnya di sangkutkan kepada hal mahar pernikahan di Aceh. Dalam adat pernikahan Aceh, mahar kepada seorang calon pengantin wanita di hitung dalam hitungan Mayam Emas. Tidak dalam seperangkat alat shalat, apalagi hanya sebuah figura yang bersusun uang-uang di dalamnya. Tidak, Aceh tidak mengenal seperti itu. Tapi Aceh hanya mengenal Mayam Emas dan bukan dalam hitungan gram, ya.
Mayam, adalah satuan emas yang di gunakan dalam keseharian masyarakat Aceh, satu mayam emas itu, ukurannya kira-kira 3,33 gram. Jadi mudahnya, bila hari ini harga emas di pasaran sebesar Rp 510.500, maka satu mayam emas hari ini di Aceh adalah Rp. 1.700.000. oh, ini tentu saja belum termasuk ongkos pembuatan yang selalu di kenakan kepada pembeli sebesar Rp.50.000.
Terus, mahalnya dimana?
Kisaran mahar gadis Aceh itu secara umum mulai dari 3 mayam sampai dengan 30 mayam. Bahkan bisa saja mahar sang gadis di atas angka tersebut. Tergantung, anak gadis siapa yang hendak di persunting. Latar belakang keluarga, dan latar-latar lainnya sedikit tidak, juga ikut mempengaruhi kisaran mahar yang harus di persiapkan.
Aceh Besar, misalnya, rata-rata mahar yang harus di persiapkan adalah “Sebungkai” (sebongkah) yaitu sebesar 16 mayam Emas. Kurang lebih sekitar, Rp 27.200.000 (dua puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah). Aceh Sigli lain lagi. Biasanya, gadis-gadis sigli ada yang mencapai sampai 20 mayam emas. Dalam bahasa mudahnya, 34 juta rupiah (Yes!) jadi, kalau ada yang di atas 20 mayam emas? Ya silahkan anda ambil kalkulator lalu hitunglah dengan bijaksana.
Oh iya, ini belum termasuk dengan “uang hangus” yang di berlakukan di beberapa daerah yang tersebar di Aceh. Isi kamar pun, biasanya juga termasuk bagian persyaratan akan komplitnya sebuah pelegelan pernikahan akan nama cinta. Pun bila ada pertunangan, maka dalam pertunangan tersebut juga ada persyaratan penyerahan beberapa mayam emas. Tunggu dulu! Bila anda mengira emas ini merupakan bagian dari mahar pernikahan anda dengan sang gadis, maka anda bisa gigit jari. Karena, ada sebagian daerah yang menganggap itu sebagai hal yang terpisah dari mahar yang di persyaratkan. #tepokjidat
Sekarang, saya akan membuat sebuah sketsa sederhana untuk seorang calon pria yang ingin mengejewantahkan cintanya di ujung barat pulau Sumatra ini. ( ini saya hitung seluruh item secara keseluruhan dan secara kasar) ;
- Cincin tunangan (2 mayam) : Rp. 3.400.000
- Seserahan saat tunangan : Rp. 1.200.000
- Mahar Nikah ( 16 mayam) : Rp. 27.200.000
- Seserahan saat resepsi (di hitung dengan isi talam sesuai dengan jumlah Mayam, walaupun tidak wajib) : Rp 6.000.000
- Uang hangus : Rp. 6.000.000
- Isi Kamar : Rp 10.000.000
- Biaya resepsi : Rp. 30.000.000
- Total keseluruhan : Rp 83.800.000 di bulatkan menjadi Rp 84.000.000.
Sebuah angka yang fantastis. Apalagi, saya hanya menghitungnya dengan mahar “standar” yang beredar di Aceh. Bagaimana bila 20 mayam? Bagaimana bila seperti seorang sahabat saya yang menikah dengan 30 mayam emas? Tentu harganya sudah di atas seratus juta rupiah ya? Ah, ini kan demi cinta…
Terus, kenapa gadis Aceh mahal, sedangkan gadis-gadis yang lain di nusantara ini tidak sampai segitunya?
Baiklah, Arab-China-Eropa-Hindia. Empat suku kata tersebut mewakili kecantikan paras wanita-wanita Aceh secara keseluruhan. Aceh tengah, paras gadisnya lebih menyerupai gadis thionghua, bermata sipit, dengan kulit sedikit putih. Lamno, Aceh bagian barat misalnya, terkenal dengan sebutan daerah Gadis Si Mata Biru. Atau Aceh bagian timur yang sebagian dari mereka ada yang memiliki paras seperti gadis-gadis Hindustan. Tidak sedikit yang mirip dengan gadis Uzbekistan loh
Lalu, apakah karena mereka cantik lalu mereka harus mahal? Tidak, tentu saja bukan karena factor itu. Syariat islam yang berlaku di Aceh secara turun menurun membuat masyarakat Aceh begitu kuat memegang islam sebagai landasan hidup dalam kesehariannya. Mahar disyaratkan sedikit tinggi itu, lebih kepada pembuktian kerja keras sang calon pengantin pria. Bila dia bersungguh-sungguh, maka pernikahan dengan mahar yang tinggi tidak akan menjadi masalah.
Pun demikian, kemampuan memenuhi mahar yang tergolong tinggi itu sendiri membuktikan kepada sang Ayah mertua, kalau menantunya itu bukanlah orang yang tidak bekerja, bukan juga orang yang akan membuat lapar anak gadisnya. Begitulah kira-kira. Bahasa kerennya, sisi positif dari mahalnya mahar tersebut menjadi stimulant kepada seorang pria untuk giat bekerja dan bersungguh-sungguh dalam menyunting gadis idamannya.
Sekali lagi, Bukankah cinta itu butuh pengorbanan? Jadi buktikan seberapa besar cintamu dengan Menikahi gadis termahal kedua di Indonesia setelah gadis Sulawesi!
'Mahalnya Gadis Aceh' have 24 comments
July 7, 2024 @ 12:46 pm Yuli Martunis
Tulisannya sungguh menginspirasi, khususnya bagi yang belum menikah…..(mana rupiah turun terus)……..
July 7, 2024 @ 5:40 pm Yudi Randa
kata Nabi, pergunakanlah masa mudamu dengan sungguh2..sebelum masa tua mu datang..
yok Nis, kumpulin terus emasnya hahaha (cari yang simeulue aja) 😀
January 24, 2025 @ 9:10 pm muh. arif syukur nugeraha
lah mak oiy……
parah tat lago….
July 7, 2024 @ 12:54 pm Sayid Fadhil Asqar
Menabunglah sejak dini, tak salah dulu pak Harto menggiatkan Tabanas
July 7, 2024 @ 5:44 pm Yudi Randa
hahaha iya iya bang.. harus pinter2 nabung.. jangan suka duduk di warkop kan bang kan?
#ditabokamajomblo :))
July 7, 2024 @ 8:28 pm Fardelyn Hacky
Kesempatan untuk pajang foto :p
July 8, 2024 @ 5:49 pm Yudi Randa
kapan lagi?? klo ada yang simple kenapa harus repot?? wkwkwkw
July 8, 2024 @ 10:12 am Bai Ruindra
Ya Ampun, Yudi kok kece banget di situ
July 8, 2024 @ 5:49 pm Yudi Randa
jadi, sekarang ubai percaya kan klo saya ini masih ganteng? hahaha
July 23, 2024 @ 11:48 am Rahayu Wulandari
Waah, saya baru tau mas. Ternyata gitu ya adat di Aceh. Maharnya dalam hitungan mayam emas.
Hahaa.. fotonya asli ya mas, gak nyari2 dr google 😀
Kesini dapat ilmu baru, hehee
tengkiyu mas Yudi
July 27, 2024 @ 1:51 pm Yudi Randa
hehehe begitulah Lan, makin beda tempatnya makin beda lagi adatnya. tapi orang bugis malah lebih mahal lagi loh 😀
iya, pake foto nikahan sendiri. males nyari2 lagi hehehe
makasih juga sudah berkunjung kemari ya Lan
September 20, 2024 @ 11:08 pm mae ipeek ley buy
Mahal nya mahar di aceh,,
Krn kami menghargai wanita dan syg pada wanita,,,
Coba anda pikir,klo mahar nya murah,
Pas suami nya tdk syg lagi pd sang istri bisa segampang itu mencerai nya,,
Di krn tdk ada pengorbanan yg susah,,
Tetapi lelaki aceh,di saat mencerai kan nya,dia akan memikirkan 20 manyam x 1.700.000,,,
Dan satu lagi yg harus anda pikir,,
Segitu mahal nya mas kawin gadis aceh,tp kami para lelaki aceh sanggup memenuhi nya,,berarti orang dan negeri aceh kaya raya,,;
Dan kami para lelaki aceh membedakan mana hrga kambing dan mana harga orng,,,,
Slm pershbtan dari aceh
October 5, 2024 @ 12:43 pm Yudi Randa
salam juga bang.. terima kasih atas tambahannya
January 23, 2025 @ 3:19 pm Victor
Haha sombong banget bro,aceh urutan ke dua mas kawen Nya dari kami orang Sulawesi bro,gitu saja di bilang mahal coba saja nikahin wanita bugis
January 27, 2025 @ 2:27 pm Abi Yudhie
Bukan sombong Mas Victor, tapi inilah keragaman budaya di Indonesia, masalah mahal atau ndak itu kan relatif tapi yang pasti adalah esensi pernikahan yang sakral dan terikat pertanggungjawaban dengan Sang Penguasa
January 20, 2025 @ 12:47 pm murtala
itu tergantung rumah siapa,karena masih ada klasifikasinya. tidak semua seperti itu, saya yakin itu
January 22, 2025 @ 11:21 pm Ridha andrea
Keren bget dah. Postingan ini…. Jempol…. Pokok e….

January 23, 2025 @ 5:14 pm cut dewi nuray
Ngga jg… Siapa bilang?… Satu hal positive yg perlu diketahui dr wanita aceh itu terkenal kesetiaan@… Hehehe…
January 23, 2025 @ 5:52 pm Tgk Raden
Soe pegah ineng di aceh MAHAL nyan haba jamen…
lawet nyoe tok silite Besin Ka merempek Perawan DI aceh…
menan keh kenyataan jimoe
January 24, 2025 @ 12:29 am azhari
sebagai orang aceh, terus terang saya kecewa pada tulisan ini. sebutan “mahal” di sini sungguh tak nyaman dirasa. hallo…. mahar itu bukan harga seseorang. mereka itu dinikahkan bukan dijual. kalau mau nulis tentang budaya suatu daerah, pelajari dulu dengan benar.
July 20, 2024 @ 4:55 am Pujiaman
Luar biasa,, mudah dipahami.
Oh ya, menurutku, Mahar yang tinggi tetap bukan syariat, melainkan hanya polesan ide dari nenek monyang kita yg dipatenkan menjadi sebuah kebiasaan turun temurun.
Karena anjuran agama tetap serendah-rendahnya mahar.
Hehehe
August 21, 2024 @ 8:12 am [email protected]
Inikah yg disebut Islam nusantara ? Hmm..
September 17, 2024 @ 6:10 pm chykhy
aceh memang hebat
October 12, 2024 @ 9:58 am wenie
gk smuanya seperti itu