Wisata kematian atau dark tourism sedang berkembang dikalangan para travelers. Wisata jenis ini menjadi pilihan yang baru dan menjanjikan ditengah beribu pilihan wisata lainnya. Membayangkan kematian ataupun bencana memang akan membuat bulu kuduk ini merinding. Bagaimana mungkin, semua hal yang mengerikan itu kini bisa menjadi trend? Tapi inilah yang terjadi, Dark Tourism menjadi sebuah fenomena baru dalam dunia travelling.
Indonesia sendiri memiliki banyak rekam jejak yang terkait dengan dark tourism. Kita ambil contoh misalnya, soal Pembantaian Westerling, Peristiwa Kapitan China di kawasan glodok, Lubang Buaya, atau Bencana Tsunami di Aceh.
Nah, sudah tahu kan? Kalau Aceh memiliki Wisata Dark Tourism juga sama seperti dibelahan dunia luar. Tsunami Aceh bukan hanya berbicara mengenai tragedy 2004 lalu. Tapi tsunami di Aceh sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Jadi bila anda ke Aceh lalu ingin menikmati wisata kematian, jangan ragu untuk mengunjungi beberapa tempat berikut;
- Museum Tsunami Banda Aceh
Kalau museum yang satu ini, saya rasa sudah sangat dikenal oleh para wisatawan di seluruh dunia. Tsunami 2004 yang menelan ratusan ribu rakyat Aceh akhirnya dikenang melalui sebuah museum yang terletak di pusat kota Banda Aceh.
Dalam museum ini tentu saja diperlihatkan berbagai macam hal yang mengenai tsunami, mulai dari ruang simulasi tsunami sampai dengan ruang audio visual yang merekam kejadian tsunami pada tahun 2004 lalu.
- Pemakaman Massal Ulee Lheue dan Siron Aceh Besar
Belum cukup dengan Museum Tsunami, anda juga bisa mengunjungi pemakaman massal yang cukup besar di Aceh. pemakaman massal ulee Lheue yang terletak dekat dengan pelabuhan penyeberangan Banda Aceh- pulau Weh.
Atau, anda juga bisa mendatangi Pemakaman Massal desa Siron. Areal pemakaman ini terletak di jalan Banda Aceh menuju bandara Sultan iskandar muda. Dari Bandara, posisinya ada disebelah kiri bila anda sudah mendekati kota Banda Aceh. areal pemakaman yang luas dan tertata rapi, membuat kesan angker tak terasa. Tapi siapa nyangka, bila dulu pada tahun 2004 lalu, ada ribuan orang tak dikenal yang dikuburkan secara bersamaan didalamnya?
- Komplek Pemakaman Raja Di Lampulo
Bila anda sudah bosan atau jenuh dengan musibah tsunami tahun 2004 lalu, kenapa tidak coba untuk menulusuri sisa-sisa tsunami pada abad ke 16 Masehi.
Sisa-sisa tsunami kuno di desa lampulo dan sekitarnya kini masih bisa kita lihat dengan peninggalan nisa-nisan kuno serta gerabahnya. Beberapa arkeolog yang pernah dan sedang melakukan penelitian dikomplek tersebut mengatakan , kalau dulunya titik kota Banda Aceh adalah dibibir muara krueng Aceh kini. Tapi, tsunami datang menghancurkan kota Banda Aceh kuno dan istana kerajaan. Jadilah para sultan kala itu memindahkan istana kerajaan di seputaran kota Banda Aceh kini.
- Dan, Perbukitan Lamuri
Sedikit menjauh lagi, ke arah utara kota Banda Aceh, tepatnya di perbukitan Krueng Raya atau lebih dikenal dengan sebutan Bukit Soeharto. Disini, kita akan disajikan dengan petualangan yang mendebarkan.
Dari kaki bukit, kita akan menelusuri jejak tsunami yang jauh lebih kuno. Mungkin sekitar abad ke 14 masehi. Nasibnya tak lebih baik dari pemakaman Raja Aceh Kuno di Desa Lampulo dan sekitarnya. Dulunya, disini diyakini ada sebuah kota yang cukup besar lengkap dengan benteng pertahanan dan istana raja.
Kerajaan Lamuri namanya, bahkan beberapa arkeolog menyebutnya kalau ini kerajaan yang lebih tua dari Samudra Pasai. Di atas bukit ini, kita akan menemukan beberapa situs makam Kuno yang berumur lebih dari 1200 tahun. Ada nisan langka yang sulit di jumpai di seluruh negeri ini. Belum lagi, pemandangannya.. hmm..
Jadi? Akhir tahun nanti ke Aceh kan?
'“Wisata Kematian” Di Aceh' have no comments
Be the first to comment this post!