Makan Siang di Waroeng Nenek di Banda Aceh

Makan dan minum adalah kebutuhan harian yang tidak boleh tak dipenuhi. Mengabaikannya bisa menimbulkan kerusakan, baik dalam aspek jasmani dan rohani. Kalau tidak makan, pasti perut akan keroncongan. Tidak minum maka cenderung tidak fokus pada pekerjaan. Akhirnya, berujung pada sakit lambung dan masalah pada fungsi ginjal. Ini bukan semata-mata alibi para pecinta makan-makan, melainkan sudah begitu adanya. Lain halnya dengan berpuasa, itu sudah berbeda pembahasan.

Nah, hari ini, memasuki jam makan siang, tiba-tiba saya terpikir untuk mencari makanan di luar saja. Memasak di rumah sudah terlalu biasa, kadang kita juga harus mencicipi makanan di luar untuk memperkenalkan cita rasa yang berbeda pada lidah.

Di Banda Aceh, mudah sekali menemukan restoran yang nyaman untuk makan siang, makan malam, sendiri maupun bersama keluarga. Ada yang khusus menyajikan masakan Aceh seperti Gulai Kambing (Kuwah Beulangong) dan Asam Keueung, ada juga restoran khas Padang. Akhir-akhir ini, sudah marak yang membuka gerai makanan Asia lainnya, seperti makanan Jepang, makanan Korea, makanan Timur Tengah pun sudah mudah di dapati di sini.

Setelah di-cheklist, terpilihlah Waroeng Nenek sebagai tempat makan siang kali ini. Tidak jauh dari pusat berbelanja, letaknya di tepi jalan raya, tepatnya di Jl. Teuku Nyak Arief, Prada – Kota Banda Aceh. Lumayan dekat dengan Ulee Kareng, tempat saya bekerja.

Lingkungan warung makan ini sangat nyaman. Bangunan beratapkan daun rumbia, ornamen bambu yang diikat dengan pintalan tali ijuk, memberi nuansa sejuk, meskipun berada di perkotaan, tetap mampu menghadirkan suasana alam. Pada sisi atas (bubung) digantungkan beberapa lampion berwarna putih bentuk bundar. Saya bayangkan, bila malam hari pasti akan sangat indah di sini.

Ternyata memang indah sekali suasana malamnya

Menu makanan dan minuman yang disediakan di sana pun sangat beragam. Bahkan hingga ratusan jenisnya. Tinggal pilih saja mana yang kita suka. Selayaknya orang Aceh, kalau belum makan nasi, pasti rasa perutnya belum makan (meunyo kon bu, kon! : kalau bukan nasi, bukan! biasanya begitu pepatah orang) maka saya tertarik dengan Nasi Timbel Ayam Goreng, dipadankan dengan segelas jus stawberry.

Dikatakan Nasi Timbel karena ia disajikan dalam bungkusan daun pisang. Plating-nya cukup menarik. Bungkusan nasi yang terbuka sisi atasnya, ditaburi dengan bawang goreng dipermukaan, sekeliling bungkusan nasi tersebut dipagari dengan bermacam-macam lauk segar, diantaranya; beberapa helai daun kemangi, daun selada, irisan mentimun, tomat, pete goreng, terong goreng, kerupuk udang, tidak ketinggalan, dua jenis sambal siap menggugah selera makan. Belum kita cocol ayam gorengnya, sudah mulai keluar liur duluan karena ngiler. Ditambah pisang atau jeruk sebagai dessert, benar-benar kenyang kita.

Sederatan menu lainnya juga cukup menarik untuk dicoba. Berikut saya dokumentasikan brosur menu makanannya.

Menu makanan andalan di Waroeng Nenek

Menu Minuman andalan di Waroeng Nenek

Kalau merasa tergiur, saat ke Banda Aceh jangan lupa kunjungi gerai yang satu ini. Dijamin anda tidak akan kecewa. Oh, iya. Sebagai informasi tambahan. Lokasinya dekat dengan Polda Aceh. Oleh kerena itu, banyak pengunjung berseragam polri, saya melihat beberapa Polwan cantik di sana. hehehe

Vote Us
(Visited 28 times, 1 visits today)


About

Muslimah. Jama'ah di Forum Lingkar Pena dan Gaminong Blogger. Gemar membaca dan menulis, berkicau di @ainiazizbm, share gambar di IG @ainiazizbeumeutuwah, dan menoreh jejak hidup di tasbihaini.blogspot.com.


'Makan Siang di Waroeng Nenek di Banda Aceh' have no comments

Be the first to comment this post!

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published.

©2015 HelloAcehku.com a Part of Ezytravel.co.id
Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Infringement Search Tool